Hai, Selamat malam minggu ya...
Aku hampir saja lupa kalau ini hari sabtu dan waktunya update hehe
Siap lanjut ke part selanjutnya?
Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!
Jangan jadi silent Readers pren!
*****^SELAMAT MEMBACA^
*****
Raqueenza menghentikan aktivitas menyisir rambutnya ketika mendengar suara ketukan pintu. Ia melangkah menuju balik pintu dan membukanya. Raqueenza melebarkan matanya, ia melihat Rayhan di depan kamarnya hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan di pinggang.“Queen, gue numpang mandi di sini ya? Kamar mandi di sebelah mendadak rusak,” ucap Rayhan.
“Lo nggak ada penampilan yang lebih pantes gitu?” cibir Raqueenza.
Rayhan menyengir, “Buru-buru tadi.”
Tanpa menunggu persetujuan Raqueenza, laki-laki itu menerobos masuk ke dalam menuju kamar mandi. Raqueenza hanya geleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya yang terkadang di luar batas waras.
Raqueenza kembali berdiri di depan cermin. Mengikat kuda rambut panjangnya yang tadi belum terselesaikan akibat kehadiran Rayhan. Raqueenza tersenyum tipis, hatinya sedikit membaik dari hari kemarin. Gadis itu membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara pintu terbuka, Rayhan telah menyelesaikan ritual mandinya. Laki-laki itu berjalan menuju lemari, ia mengambil seragamnya untuk ia kenakan.
“Stop, Ray!” suara Raqueenza menginterupsi pergerakan Rayhan.
Rayhan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya kepada Raqueenza.
“Bisa lo keluar dari kamar ini, Ray?”
Rayhan menajamkan tatapannya. “Ini kan kamar gue.”
“Tapi kan di sini ada gue, Ray. Lo mau ganti di depan mata gue?”
“Kalau iya kenapa? biar lo terpesona ngeliat perut gue yang sixpack.”
Raqueenza bergidik geli, “Lo gila!”
Gadis itu beranjak keluar dari kamar Rayhan, ia tidak mau matanya ternodai hanya karena tingkah konyol Rayhan. Raqueenza turun ke lantai bawah untuk menghampiri Arini yang sedang menyiapkan sarapan.
“Pagi, Mamah Arini," sapa Raqueenza dengan senyum yang mengembang.
Arini memandang Raqueenza. Wanita paruh baya itu menyunggingkan senyumannya kala melihat Raqueenza sudah berdiri di sampingnya.
“Pagi juga sayang,”
“Mamah baik-baik aja, kan?” tanya Raqueenza hati-hati.
“Mamah baik-baik aja, Ra.”
Raqueenza mengangguk. “Syukurlah, boleh Raqueenza bantu, Mah?”
“Tentu saja,” balas Arini.
Raqueenza membantu Arini menyiapkan sarapan. Tanpa mereka sadari, Rayhan sudah duduk di salah satu kursi di meja makan.
“Lagi gladi resik jadi mantu lo?” cibir Rayhan.
Raqueenza mendengus, ia mendekati Rayhan sambil membawa dua gelas susu hangat. Gadis itu meletakkan segelas susu hangat di depan Rayhan dan gelas satunya untuk dirinya. Raqueenza duduk di samping Rayhan dengan dagu yang ia tompangkan di kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUEENZA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA !!! ⚠️MENGANDUNG KATA KASAR DAN UMPATAN. JADI BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN⚠️ ****** "Setitik cahaya, menuju kenangan." ****** Bagaimana jika keluarga yang kalian miliki sekarang jauh dari impian? Bagaimana jika kalian mempu...