RAQUEENZA || 13.AKSI PENUSUKAN

215 111 25
                                    

Mohon dimaafkan apabila banyak typo dan kata-kata yang tidak sesuai EYD. Kalian boleh kasih aku masukan kok,

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!


*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****

Raqueenza berjalan menuju dapur. Ia mengambil air minum untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering.

Terdengar suara pintu terbuka dari arah depan. Raqueenza melihat jam yang berada di dapur, pukul sepuluh malam, tidak mungkin kan Rosmala pulang di jam segini.

"Nggak mungkin kan, wanita itu pulang jam segini?" Raqueenza bertanya pada dirinya sendiri.

Gadis itu menaruh gelasnya di atas meja dapur. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.
Saat Raqueenza telah sampai di ruang tamu, betapa terkejutnya Raqueenza melihat seseorang yang baru saja masuk kedalam rumahnya.
Raqueenza langsung berlari mendekati orang tersebut.

“Bang Reno…”

Reno menatap sang adik dengan lekat, terpancar kerinduan dikedua mata mereka. Raqueenza menghampiri Reno, Ia memeluk tubuh tegap itu dengan sangat erat.

“Akhirnya pulang juga. Gue kangen banget,” ucap Raqueenza. Gadis itu membenamkan kepalanya di dada bidang milik Reno.

Reno membalas pelukan Raqueenza dengan penuh rasa sayang. Ia juga sangat merindukan gadis ini.

“Gue juga kangen sama lo, Ra.”

Raqueenza mengurai pelukannya, Ia menatap Reno yang berada di depannya.

“Abang pulang sendiri?” tanya Raqueenza.

“Enggak, Gue pulang bareng Anggara terus sama papah juga.”

Raqueenza nampak mengerutkan keningnya. "Papah?"

Mata Raqueenza menelusuri seluruh penjuru ruangan, Ia tidak menemukan Anggara dan juga Papahnya di rumah ini.

"Nggak ada siapa-siapa selain lo, Bang," ujar Raqueenza.

Reno tersenyum. Ia berjalan menuju sofa di ruang tamu. Laki-laki itu menepuk sofa di sebelahnya, memberikan perintah agar Raqueenza duduk di sebelahnya.

“Sini Ra, duduk dulu,” perintahnya.

Raqueenza menurut saja. Ia berjalan menuju sofa di mana Reno duduk. Dapat Raqueenza lihat dari gerak-gerik Reno sepertinya ia ingin menyampaikan sesuatu.

“Mamah di mana, Ra? belum pulang?” tanya Reno kepada Raqueenza, karena sejak tadi ia memasuki rumahnya, ia tak menemukan sosok Rosmala.

“Belum pulang atau mungkin nggak pulang," jawab Raqueenza malas.

“Nggak pulang?"

Raqueenza menunjukkan wajah malas nya jika harus membahas tentang Rosmala. “Udahlah Bang, nggak usah bahas Mamah, bikin nggak mood tau nggak."

Reno menghembuskan napasnya. "Lo tersiksa di rumah?"

"Sangat," jawab Raqueenza singkat.

Mereka sama-sama mengalihkan pandangannya saat ia mendengar langkah seseorang masuk ke dalam rumah tersebut.

"Mamah..." lirih Reno.

Reno segera beranjak dari tempatnya untuk menghampiri Rosmala.

"Sibuk banget, Mah?"

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang