Berhubung aku lagi seneng jadi hari ini aku up
Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!
Jangan jadi silent Readers pren!
*****^SELAMAT MEMBACA^
*****
Setelah keluarga Dinata berhasil menemukan siapa pelaku sesungguhnya atas pembunuhan Arga, keluarga mereka kembali harmonis. Semua kesalah pahaman mereka sudah menemukan titik temu.Wildan kini telah kembali tinggal bersama Rosmala dan Raqueenza. Sedangkan kedua Kakaknya ikut bahagia mendengar kabar bahwa keluarganya yang hangat kini telah kembali.
Wildan menepuk pelan lengan Rosmalasaat ia melihat Raqueenza sedang duduk menyendiri di kursi taman.
"Putri saya lagi galau," celetuk Wildan yang sudah mengetahui masalah apa yang membuat Raqueenza murung.
Rosmala merotasikan bola matanya. Kemudian, ia menyubit sedikit keras perut Wildan-suaminya. "Putriku juga Wildan!"
Wildan menoel dagu Rosmala. Wanita itu sedang memberengut, membuat Wildan terkekeh.
"Iya, iya, putri kita deh, kan kita bikinya berdua," ucap Wildan dengan menaik turunkan alisnya.
Rosmala bergidik geli mendengar ucapan Wildan yang sedikit vulgar untuk didengar.
"Apaan sih kamu! Ayo kita samperin Raqueenza." Rosmala berjalan terlebih dulu untuk menghindari Wildan. Ia tidak mau ketahuan oleh pria itu kalau pipinya kini sudah memerah.
*****
Raqueenza sudah beberapa kali menghembuskan napas panjangnya. Saat ini ia merindukan Rayhan. Semenjak kejadian tempo hari, ia memutuskan untuk tidak membalas satupun pesan yang laki-laki itu kirimkan.
Raqueenza menyalakan ponselnya, bahkan hari ini Rayhan belum mengirimi ia pesan lagi.
"Hufft... Kenapa gue jadi gini, sih! Kan dia udah bikin gue kecewa!" gadis itu bermonolog pada dirinya sendiri.
"Waktu Anzel bikin kecewa, gue nggak segalau ini," gadis itu menjeda ucapannya. "Sebenarnya gue kenapa?" Raqueenza menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi taman.
Gadis itu memejamkan matanya, "Apa gue udah jatuh cinta sama Rayhan?"
"Mungkin," sahut Rosmala yang kini sudah duduk di sebelah Raqueenza.
Raqueenza membuka kembali matanya yang tadi sudah terpejam. gadis itu menoleh ke samping mendapati Rosmala yang sedang tersenyum hangat.
"Mamah..." Raqueenza membenarkan kembali posisi duduknya. Akibat terlalu memikirkan Rayhan membuatnya tidak sadar kalau Rosmala sudah duduk di sampingnya.
Rosmala mengusap lembut puncak kepala Raqueenza. "Kenapa? Masalah Rayhan?" tanya wanita itu yang dijawab anggukan lemah oleh Raqueenza.
Rosmala tersenyum simpul, "Untuk masalah kemarin, Rayhan mungkin punya tujuan baik menutupi semuanya dari kamu." Rosmala terus mengusap rambut Raqueenza. Ia akan memberikan pengertian pada putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUEENZA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA !!! ⚠️MENGANDUNG KATA KASAR DAN UMPATAN. JADI BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN⚠️ ****** "Setitik cahaya, menuju kenangan." ****** Bagaimana jika keluarga yang kalian miliki sekarang jauh dari impian? Bagaimana jika kalian mempu...