Masih bertahan di cerita Raqueenza?
Kuy komen di sini.
Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!
Jangan jadi silent Readers pren!
*****
^SELAMAT MEMBACA^
*****
Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi. Itulah gambaran yang tepat untuk seorang Raqueenza di pagi ini.
Raqueenza masih saja diam di tempatnya ketika melihat Rosmala sedang duduk santai di meja makan.Rangkaian kejadian sewaktu di cafe berputar jelas diotak Raqueenza. Ditambah kejadian dimana Anzel menjadikan dirinya bahan taruhan kemarin.
Ia mengepalkan tangannya kuat, langkahnya yang pelan namun pasti berjalan menuju meja makan.
Rosmala yang menyadari keberadaan putrinya seketika menghentikan aktivitas makannya. Ia menatap Raqueenza yang sudah duduk sambil meminum susunya tanpa menyapa dirinya."Kamu mau sarapan, Ra? biar Mamah siapin," tawar Rosmala. Wanita itu mengulurkan tangannya berusaha untuk mengambil selembar roti yang berada di depannya.
Raqueenza menatap Rosmala sekilas. Lalu ia meneguk lagi susu hangatnya. "Gak usah!"
Rosmala mengurungkan niatnya yang ingin mengambilkan selembar roti untuk putrinya. Setelah susu hangatnya habis, Raqueenza berniat untuk beranjak dari meja makan tersebut.
"Kemarin malam kamu ke mana? kok nggak pulang?" tanya Rosmala lembut. Ia berusaha mengukir senyumnya walau Raqueenza bersikap dingin padanya.
"Masih peduli?" sinis Raqueenza.
Rosmala menarik napasnya. "Mamah selalu peduli sama kamu,Ra," timpal Rosmala.
Raqueenza tersenyum remeh. "Bullshit!"
Rosmala berdiri dari duduknya berniat untuk menghampiri Raqueenza, namun dengan segera Raqueenza melangkah mundur.
"Tetap berdiri di sana!" peringat Raqueenza.
Rosmala menghentikan langkahnya, ia menatap Raqueenza dengan tatapan kecewa.
"Kamu kenapa? Mamah cuma khawatir sama kamu karena kemarin malam nggak pulang," ungkap Rosmala dengan mata berkaca-kaca.
Raqueenza menatap Rosmala dengan hati tak karuan. Kemudian ia sedikit mendekat ke arah mamahnya.
"Mamah pengin tau, kemarin aku ke mana?"
Rosmala mengangguk tanpa ragu.
"Kemarin aku di rumah sakit jagain Papah," ujar Raqueenza memberitahu Rosmala.
"Papah?" ulang Rosmala
"Iya. Papah masuk rumah sakit karena kena luka tusuk dari orang tak dikenal."
Rosmala masih bergeming di tempatnya, mendengarkan lebih lanjut penjelasan Raqueenza.
"Kemarin Papah baru saja dioperasi. Tapi Mamah tenang saja, karena operasinya berjalan dengan lancar dan sekarang keadaan Papah sudah membaik."
Raqueenza menatap Mamahnya yang memilih untuk diam saja dan enggan untuk mengeluarkan suaranya.
"Mamah mau jengukin Papah?" tanya Raqueenza
Rosmala menggeleng pelan. Jawaban dari Rosmala membuat Raqueenza mendecak.
"Sudah aku duga."
"Mamah punya alasan, Ra. Kenapa Mamah masih belum mau menemui Papahmu," ucap Rosmala
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUEENZA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA !!! ⚠️MENGANDUNG KATA KASAR DAN UMPATAN. JADI BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN⚠️ ****** "Setitik cahaya, menuju kenangan." ****** Bagaimana jika keluarga yang kalian miliki sekarang jauh dari impian? Bagaimana jika kalian mempu...