RAQUEENZA || 27.PERASAAN YANG SEBENARNYA

190 66 12
                                    

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!

*****


^SELAMAT MEMBACA^

*****


Raqueenza merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Ia menghembuskan napas lega setelah beberapa menit menahan gugup di depan Arini.
Prita yang sedari tadi merasa bingung, kini menatap Raqueenza intens.

“Ada apa sih, Ra?” tanya gadis itu.
Raqueenza menegakkan kembali tubuhnya, ia mendudukan dirinya di tepi ranjang.

“Lo tau? tadi nyokap Rayhan nanya sesuatu sama gue,” ucap Raqueenza.

“Nanya apa?”

“Tadi Mamah Arini nanya kalau gue cinta nggak sama Rayhan.”

“Terus?” Prita semakin mempertajam indera pendengaran nya kala sifat keponya muncul.

“Gue belum jawab lah, kan keburu lo muncul. Tapi thanks ya, berkat lo, gue terbebas dari pertanyaan itu.”

Prita manggut-manggut mendengar penuturan Raqueenza, tetapi ia juga ingin tahu sebenernya seperti apa perasaan Raqueenza terhadap Rayhan.

“Tapi Ra, gue juga kepo deh, sebenarnya lo itu cinta nggak sih, sama Rayhan?” tanya Prita

Raqueenza nampak berpikir sejenak mendengar pertanyaan Prita. Lalu gadis itu bangkit dari duduknya dan melangkah menuju jendela yang menghadap ke arah balkon.

“Lo kan tau, gue udah punya Anzel, Ta,” ucap Raqueenza.

Prita menyusul Raqueenza yang kini telah berdiri ditepi jendela. “Tapi apa nggak ada sedikitpun rasa cinta di hati lo buat Rayhan?”

Raqueenza diam. Jujur, ia juga bingung dengan hatinya sendiri. Akhir-akhir ini ada desiran aneh di hatinya ketika berdekatan dengan laki-laki itu. Namun Raqueenza menganggap semuanya masih dibatas wajar, jika mengingat mereka sudah bersahabat dari kecil. Tapi, ia juga tidak bisa menyangkal kalo rasa itu memang sudah tumbuh.

“Lo tau, Ra? Rayhan udah mengorbankan banyak hal demi lo. Dia mau ngelakuin apapun demi lo, dan semua itu dia lakuin tulus buat lo. Dan gue dapat melihat dari matanya, kalau dia punya rasa yang lebih dari sekadar sahabat.” Prita menghembuskan napasnya, sebelum akhirnya, ia kembali melanjutkan ucapannya.

“Gue cuma nggak mau lo nyesel nantinya.”

Kini Prita memegang kedua bahu Raqueenza, menyuruh sahabat baiknya itu agar menatap matanya.

“Liat mata gue, Ra!” Perintah Prita. Raqueenza mengikuti perintah Prita.

“Yakinkan hati lo, sebenarnya cinta lo untuk siapa, sebelum semuanya terlambat,” kata Prita pada akhirnya.

Raqueenza menimang baik-baik ucapan Prita. Gadis itu ingin sekali mengatakan pada Prita bahwa ia sudah memiliki perasaan terhadap Rayhan. Namun, ia tidak bisa jujur untuk sekarang, mengingat Anzel yang tidak pernah main-main dengan ucapannya. Gadis itu tersadar, ketika ia mendengar suara pecahan benda jatuh yang berasal dari lantai bawah.

“Apa itu, Ta?” tanya Raqueenza.

Prita mengendikkan bahunya, “Gue juga nggak tau, kayanya dari lantai bawah deh.”

Tiba-tiba saja hatinya merasa gelisah, ia takut jika seseorang kenapa-napa di bawah sana. Raqueenza menarik tangan Prita agar mengikutinya.

“Kita lihat ke bawah, Ta.”

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang