🌸 d e l a p a n 🌸

36.3K 1.7K 15
                                    

Jangan jadi Silent Readers yah. Aku berharap kalian juga ngasih aku vote dan komen. Supaya aku tambah semangat buat ngetiknya.

Aku percaya kalo kalian semua orang baik. Dan Makasih jika kalian sudah mau memberikan vote dan komen💛

Bantu aku buat Promosiin cerita ini juga yah gengs. Maupun itu ditiktok, Instagram, atau sosmed lainnya. Kalian juga bisa promosiin buat temen-temen Kalian juga yah💛

Jangan lupa juga komen setiap part yang kamu suka yah.

Happy Reading

___________________________

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🌸🌸🌸

Saat ini Aleta dan Mayang berkutik didapur membuat brownis. Tapi, lebih banyak Mayang sih yang membuatnya, Aleta hanya membantu dengan kebacotan.

"Malesin banget Bang Rey. Masa aku dimarahin gara-gara pulang diantar temen cowo doang. Padahal dia bantu aku aja gara-gara mobil jemputan aku mogok."curhat Aleta sambil memainkan sendok.

"Kamu gak dibolehin Abang kamu pacaran yah?"tanyanya setelah menaruh brownis kedalam oven.

Aleta mengangguk."Padahal banyak tau cowo yang udah nembek aku."

Mayang tersenyum lalu memberikan jempolnya."Mantap!Berarti kamu penerus kaka. Dulu juga banyak yang nembak kaka."

"Siapa yang nembak kamu?"celetuk Rey tiba-tiba datang memeluk Mayang dari belakang dan mendusel-dusel kepalanya dicengkaruk Mayang.

"Gak tau, ada pokoknya orang maksa aku putus terus minta dia jadi pacar aku, hufft paraah PHO." Aleta yang mendengar itu mengulum tawa, dia tau orang yang dimaksud adalah abangnya.

"Abang gak malu apa ada Aleta disini, Aleta itu sekarang udah abg bang bukan anak kecil kaya dulu lagi yang bisa Abang sogok sama coklat."ingat Aleta.

Dulu waktu masih tahun awal Mayang dan Rey pacaran Aleta sangat suka dengan Mayang. Makanya setiap mereka jalan Aleta selalu ingin ikut dan terpaksa Rey mengajaknya karena paksaan kedua orangtuanya. Karena Aleta selalu menangis kalau tidak diajak.

Mayang selalu senang kalau Rey mengajak adik-adiknya untuk jalan karena mobil akan ramai karena keributan adiknya.

Beda dengan Rey, mulutnya akan diam tapi tidak dengan tangannya yang akan menjelajah kemana-mana, entah menarik hidung, mencubit pipi, memasukkan jari kelubang hidung bulat Mayang dll.

"Tau ih lepasin! Sesak aku." Mayang mencoba melepaskan tangan kekar Rey yang berada diperutnya.

Bukannya melepaskan Rey malah memeluknya makin erat dan menggigit leher mayang membuat empunya melotot kaget. Dengan cepat Mayang mencubit tangan kekar Rey untuk menegurnya.

PACARKU KETUA BEM ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang