🌸 e m p a t p u l u h 🌸

26K 1.7K 321
                                    


Jangan jadi Silent Readers yah. Aku berharap kalian juga ngasih aku vote dan komen. Supaya aku tambah semangat buat ngetiknya.

Aku percaya kalo kalian semua orang baik. Dan Makasih jika kalian sudah mau memberikan vote dan komen💛

Bantu aku buat Promosiin cerita ini juga yah gengs. Maupun itu ditiktok, Instagram, atau sosmed lainnya. Kalian juga bisa promosiin buat temen-temen Kalian juga yah💛

Jangan lupa juga komen setiap part yang kamu suka yah.

Happy Reading

___________________________

Rey yang sedang mengenakan pakaian kantornya sekarang memasuki sebuah gedung yang sangat tinggi dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rey yang sedang mengenakan pakaian kantornya sekarang memasuki sebuah gedung yang sangat tinggi dengan tergesa-gesa. Didalam gedung itu semua orang sangat sibuk dengan urusan masing-masing.

Rey memasuki lift dan menekan tombol 10, menuju ruangan Papanya.

Saat keluar Rey sempat mendapat sapaan dari beberapa karyawan Papanya.

Rey memasuki rungan milik Papanya, dan mendapati Papanya yang berdiri sambil menelpon seseorang. Rey menunggu Papanya menyudahi telpon itu.

"Iyaaah, tolong semuanya urus!"

Tut

Aldebaran membalikkan badannya dan mendapatkan Rey yang terlihat mengkhawatirkannya."Kamu bisa kekantor Pak Nando sendiri?"

Rey berjalan mendekati Papanya."Papa gak papakan?"

Aldebaran menggeleng."700 Miliar uang Kantor dibawa kabur sama dia Rey."

Rey mendongak sambil memejamkan matanya. Pusing melanda kepalanya saat mendengar uang perusahaan dibawa kabur oleh menejer keuangan yang ada diperusahaan Papanya.

Rey menatap Papanya yang terlihat sangat berpikir keras mencari jalan keluar untuk menyelamatkan perusahaannya.

"Papa udah hubungin Kakek Wira?"

Kakek Wira yang dimaksud adalah Adik Kakek Rey yang sedang mengurus perusahaan Kakeknya yang kelak jadi perusahaan miliknya.

Aldebaran duduk dikursinya sambil mengangguk."Papa udah minta bantuan sama perusahaan kakek kamu. Tapi, itu masih kurang buat nutupin kerugian ini."

Rey menghela nafasnya, jujur dia juga bingung harus melakukan apa."Klien Papa yang lain gimana?"

"Klien Aman!!"

PACARKU KETUA BEM ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang