"Mayang berumur 17 tahun pacaran sama Rey Ketua Bem umur 21 tahun? Dan mereka pacaran sudah hampir 5 tahun?"
****
Sebelum Membaca silahkan Follow dulu yah😉
"Kenapa sih ka Rey ga jelas tau tadi nyeret aku masuk kedalam mobil, bukannya diantar pulang...
Jangan jadi Silent Readers yah. Aku berharap kalian juga ngasih aku vote dan komen. Supaya aku tambah semangat buat ngetiknya.
Aku percaya kalo kalian semua orang baik. Dan Makasih jika kalian sudah mau memberikan vote dan komen💛
Bantu aku buat Promosiin cerita ini juga yah gengs. Maupun itu ditiktok, Instagram, atau sosmed lainnya. Kalian juga bisa promosiin buat temen-temen Kalian juga yah💛
Jangan lupa juga komen setiap part yang kamu suka yah.
Happy Reading
___________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"GUE BENCI SAMA LO REY! Tapi hiks-hiks gue juga cinta sama lo.."
"Gue nyesal selalu nolak ajakan nikah dari lo. GUE NYESEEEL ANJIING!"
Suara pekikkan Mayang didalam handphone itu membuat Rey terus mengalirkan air matanya. Dan dibelakangnya ada Demian dan Riski yang menatap prihatin kepadanya.
"MAYANG TURUN LO! BAHAYA!"
Suara decakan keluar dimulut Mayang."Jangan ganggu dulu elah Ka Fatiiih.."
"TURUN MAYANG! NGAPAIN LO NAIK SIH? MAU MATI LO!"
"Gue gak bodoh ya! Gila aja gue mau mati!"
Rey berdiri setelah sekian lama hanya duduk sambil bersandar dikaki kasur. Rey meminum minuman alkoholnya lagi membuat Riski berdecak.
"Rey, lo itu bukan pemabok kaya Demian. Gak usah gaya bangsat!"ucap Riski membuat Demian mendelik.
"Ukhuk-ukhuk.." Rey terbatuk saat botol yang ia pegang dirempas kasar oleh Riski.
"Ki balikin!"
Bukannya mengembalikkan, Riski malah memberikan kepada Demian membuat Demian meneguk minuman itu."Huh nikmatnya minuman mahal."
Rey menatap benda pipih yang ada dikasur itu. Masih terdengar umpatan Mayang dari handphone itu."Sebrengsek itu gue yah Ki Dem?"
Mereka berdua mengangguk."Banget!"
"Baik boleh bro! Tapi bodoh jangan!"ucap Demian.
Rey duduk dipinggir kasur sambil terisak."Gue sayang banget sama Mayang Dem. Sesayang itu sampai gue gak bisa ngapa-ngapain tanpa dia! Dunia gue cuman Mayang!"
"Makanya gak usah berurusan sama cewe gila itu.."
🌸🌸🌸🌸
Fatih membuka botol minum lalu memberikannya kepada Mayang yang duduk dipinggir jalan menikmati angin malam itu.
