🌸 l i m a b e l a s 🌸

36.3K 1.7K 60
                                    

Jangan jadi Silent Readers yah. Aku berharap kalian juga ngasih aku vote dan komen. Supaya aku tambah semangat buat ngetiknya.

Aku percaya kalo kalian semua orang baik. Dan Makasih jika kalian sudah mau memberikan vote dan komen💛

Bantu aku buat Promosiin cerita ini juga yah gengs. Maupun itu ditiktok, Instagram, atau sosmed lainnya. Kalian juga bisa promosiin buat temen-temen Kalian juga yah💛

Jangan lupa juga komen setiap part yang kamu suka yah.

Happy Reading

___________________________

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



****

Mayang berjalan mengedap-edap kearah jendelanya. Jam menunjukan 23:45, Mayang pulang tak sesuai janjinya. Hanphonenya sengaja dia matikan agar Rey tak menghubunginya.

Rey tidak mengetahui letak Mayang jalan bersama teman-temannya, maka dari itu Rey tidak menjemput Mayang. Sasa pun bernasib sama, mereka mematikan Handphone mereka bersama.

"Duh gimana caranya gue naik."

"Gak mungkin lewat depan, pasti Rey sama yang lainnya ada diruang tengah."

Mayang menghela nafasnya."Pasti deh gue kena omel Mimi sama Rey ini."

Mayang melihat sekitarnya dan seketika matanya membinar saat melihat tangga dekat pohon.

"Yaallah emang keberuntungan Mayang hari ini."gumam Mayang.

Mayang mengambil tangga itu dan menaruhnya tepat kearah balkon Mayang. Dengan berani Mayang menaiki tangga itu untuk memasuki kamarnya. Saat sampai balkon Mayang langsung merasa lega.

Dengan santai Mayang membuka pintu balkonnya yang memang sengaja tak iya kunci. Tapi sangat disayangkan nasib Mayang tak sebaik yang dia pikirkan.

Saat memasuki kamar itu dia langsung melihat Miminya yang bersedekap didada sambil tersenyum yang menyeramkan menurut Mayang.

Tubuh Mayang menegang lalu tersenyum sok manis."Mimi belum tidur?" Mayang menyalimi tangan Miminya.

"Jam berapa ini Mayang?"

Mayang meliat jam tanganya."Em- jam sebelas Mi."

Benar bukan, jam belum menunjukkan jam 12.

Miminya mengangguk."Lewat berapa?"

Mayang menggigit bibirnya, walaupun ini bukan pertama kali tapi tetap saja menakutkan."Mmm lewat 53."

Miminya menghela nafas."7 menit lagi jam 12 loh, kamu mau buat orang satu rumah panik?"

"Kamu tau gak Mimi gak bisa tidur mikirin kamu, Mimi takut kamu kenapa-napa Mayang. Terus itu lagi Handphone kamu, kenapa ditelpon gak aktif?"

Mayang menunduk."Habis batre nya Mi."

PACARKU KETUA BEM ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang