🌸 t i g a l i m a 🌸

31.7K 1.7K 342
                                    

Jangan jadi Silent Readers yah. Aku berharap kalian juga ngasih aku vote dan komen. Supaya aku tambah semangat buat ngetiknya.

Aku percaya kalo kalian semua orang baik. Dan Makasih jika kalian sudah mau memberikan vote dan komen💛

Bantu aku buat Promosiin cerita ini juga yah gengs. Maupun itu ditiktok, Instagram, atau sosmed lainnya. Kalian juga bisa promosiin buat temen-temen Kalian juga yah💛

Jangan lupa juga komen setiap part yang kamu suka yah.

Happy Reading

___________________________

Rey berjalan keluar kelasnya bersama Fatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rey berjalan keluar kelasnya bersama Fatih."Kapan lo mau bilang sama Mayang?"tanyanya sembari menoleh kearah Fatih.

Fatih menggelengkan keplanya."Belum tau gue."

"Nanti kalo lo udah siap. Bilang sama gue, gue temenin."

Fatih tersenyum tipis."Thanks!"

Rey mengangguk lalu menepuk-nepuk pundak Fatih."Gue duluan. Ada rapat soalnya."

Fatih mengangguk."Hmm."

Rey berjalan lebih dulu kearah ruangan Bem. Namun, tepat ditengah koridor, Ada suara perempuan memanggilnya.

"Rey tunggu!!"pekiknya.

Rey menoleh kebelakang mendapati Bianca yang berjalan kearahnya."Kamu jalannya cepet banget sih."

"Kenapa?"tanya Rey dengan muka yang datar.

Bianca tersenyum sembari memberikan rantang makanan."Ini, tadi aku masak lebihan. Jadi, sekalian aja aku bawain kamu."

Rey menatap rantang itu."Saya sudah makan!"

Bianca menghela nafasnya."Rey kan aku udah bilang, Ngomong kaya dulu aja. Ngapain sih baku banget, kaya sama siapa aja lagi."

"Anda memang bukan siapa-siapa saya!"

"Dan satu lagi, Anda dan Saya bukanlah orang dekat yang bisa berbicara santai."ucapnya dengan datar membuat Bianca mendengus.

"Bodo amat lah. Ini, dimakan yah nanti."ucapnya menyerahkan rantang nasi.

"Saya sudah bilangkan. Kalo saya sudah makan!"

Bianca menyipitkan matanya menatap Rey."Bohong banget. Aku udah nanya sama Papa kamu."

PACARKU KETUA BEM ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang