🌸 l i m a - l i m a 🌸

36.2K 2.3K 1K
                                    

Jangan jadi Silent Readers yah. Aku berharap kalian juga ngasih aku vote dan komen. Supaya aku tambah semangat buat ngetiknya.

Aku percaya kalo kalian semua orang baik. Dan Makasih jika kalian sudah mau memberikan vote dan komen💛

Bantu aku buat Promosiin cerita ini juga yah gengs. Maupun itu ditiktok, Instagram, atau sosmed lainnya. Kalian juga bisa promosiin buat temen-temen Kalian juga yah💛

Jangan lupa juga komen setiap part yang kamu suka yah.

Happy Reading

___________________________

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mayang sedang mencek suhu tubuh Rey yang terus melihat wajah Mayang dengan lembut."Suhu badan lo udah mendingan."

"Kamu nginep disini yah. Biar aku nelpon Papa yang ngabaran Pipi kamu."mohon Rey.

"Papa lo udah kabarin Pipi!"

Senyuman Rey merekah mendengar itu."Berarti kamu nginap disini kan?"

"Hmm." Mayang berdiri lalu membersihkan makanan Rey tadi.

"Gue juga gak paham sama keluarga gue. Bisa-bisanya mereka masih percaya sama lo."

Rey yang mendengar ungkapan Mayang tersenyum mengingat pembicaraannya dengan Bara beberapa hari yang lalu saat bertemu disalah satu kafe.

"Gue cuma percaya Mayang sama lo! Kecewa pasti, pas gue tau lo bohongin adek gue. Dan kesalahan lo pun termasuk fatal karena ngebiarin orang ketiga masuk kehubungan lo."

"Tapi gue tau, ini adalah kesalahan pertama lo! Kalo lo emang beneran sayang sama adek gue, gue ngebiarin lo buat memperjuangin dia lagi."

"Kenapa lo senyum-senyum?" Suara ketus Mayang menyadarkan Rey.

Rey menggeleng."Gak papa!"

"Yaudah, lo tidur sana! Gue mau keluar dulu liat tuh dua biang kerok ngapain aja."ucap Mayang lalu berlalu pergi keluar kamar Rey.

Mayang berjalan kearah dapur dan terlihat ada Riski dan Demian sedang bermain handphone tanpa berbicara didepan televisi.

"Kalian gak pulangkan?"tanya Mayang sambil menaruh mangkok bubur kewastafel.

Riski yang tadi sedang chat bersama Sasa pun menoleh."Kita?"

"Setan!!"

"Dih, santai Mba.."delik Demian.

Mayang menghampiri mereka lalu duduk disofa bersama."Ka Fatih gak tau apa kalo sahabatnya lagi sakit?"

"Fatih lagi ada yang diurus katanya."sahut Riski dengan mata kehandphonenya.

PACARKU KETUA BEM ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang