LIYA PUTRI TEYOS
***
Deris menghalau sinar mentari yang sangat terik sekali siang ini. Sudah beberapa hari ia mengurung diri di rumah karena kakak perempuannya berubah, membuat Deris ingin berlama-lama dengan Adrenna. Tapi karena si kakak manis sedang keluar, maka tidak ada hal lain yang bisa menahan Deris di bangunan mewah itu.
Sebut saja Deris agak terobsesi pada kakak perempuannya itu. Sejak pertama kali bertemu aura angkuh Adrenna benar-benar memikat. Aneh memang, tapi Deris sangat suka. Kakaknya jadi terlihat berani saat menunjukan sikap seperti itu. Membuat Deris jadi termotivasi agar tidak menjadi bangsawan yang mudah di tindas.
"Apa tuan muda ingin membeli beberapa kue?" Tanya Retta seraya tersenyum.
Hari ini karena sang nona tidak ada dan dirinya di larang ikut serta dalam perjalanan gadis muda itu, Retta pun pergi dengan Deris untuk berbelanja kebutuhan Adrenna yang sudah menipis. Seperti stok kertas dan pena. Juga beberapa buku bacaan karena nonanya kini lebih banyak membaca buku dari pada pergi ke pesta.
"Ayo kita cari keperluan kakak terlebih dulu," ujar Deris.
Akhirnya mereka pergi ke toko buku. Deris juga ikut mencari beberapa buku untuk dirinya sendiri. Buku militer dan keuangan tentu saja. Deris berencana menerobos susunan pemerintahan istana saat sudah dewasa nanti. Entah itu menjadi mentri keuangannya atau menjadi mentri pertahanan militernya. Ia ingin mengangkat derajat keluarga Erluck lebih tinggi lagi. Deris anak berbakti kan?
Ia mengikuti Retta mencari buku bacaan untuk Adrenna.
"Kenapa kakak membaca buku seperti ini?" Tanya Deris.
"Belakangan ini, Nona sedang meneliti soal tanaman. Mengawinkan beberapa tanaman dan bunga. Saya rasa ini akan menambah koleksi nona," jawab Retta.
"Tapi ini buku tua. Masih banyak buku baru yang bisa di beli."
Retta terkekeh canggung. "Saya rasa itu juga perlu. Emm ... tapi saya tidak tahu letaknya dimana."
"Buku baru akan di simpan di lantai atas. Biar aku yang carikan," ujar Deris.
"Mohon bantuannya Tuan. Saya akan menunggu di sini."
Deris pun naik ke lantai dua. Dibanding lantai bawah, di bagian buku baru ini lebih sepi. Karena memang hanya berupa rak tinggi sepanjang dinding dengan berbatas kayu ukir di sisi lainnya. Meja dan kursi ada di bawah begitu juga kasir dan penjaga buku.
Deris menyusuri rak bertuliskan botani. Ia mengambil satu sampai dua buku yang memiliki sampul menarik dengan ketebalan yang lumayan. Hingga ia mendengar percakapan orang yang tak jauh darinya.
"Bennad sialan itu datang lagi."
"Tapi hari ini lebih cepat. Bos juga terlihat sangat bersemangat tadi. Apa yang kiranya terjadi?"
"Ku dengar mereka akan menangkap gadis yang datang dengan Duke itu. Sepertinya bos menemukan gadis yang bisa membuatnya menarik harga tinggi."
"Woahh itu kabar bagus. Kita bisa mendapat gaji tinggi setelah ini."
"Kau bercanda?! Kau pikir bos orang seperti itu? Mustahil dia menaikan gaji kita. Ch, pak tua pelit."
Deris menatap malas rak yang menjadi penghalang antara dirinya dan orang-orang itu. Deris rasa mereka sedang membicarakan kakaknya.
"Tapi jika gadis itu datang dengan Duke Bennad, bukankah itu hal yang sulit? Laki-laki itu pasti mendampingi si gadis. Apalagi ini kali pertama bangsawan Bennad pergi dengan seorang gadis setelah sekian lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasyCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...