CHANGE THE SAME ENDING 8.

1.9K 332 8
                                    

HEH, READER!! MINTA OBAT TIDUR DONG!

***

MENGOBROL

***

Adrenna mengetuk pintu kamar Victor saat hari semakin siang. Laki-laki satu itu melewatkan sarapan. Maka Adrenna tidak akan membiarkan dia melewatkan makan siang juga. Nico dan Erwin juga sudah turun. Tuan Snanta yang datang tepat saat Victor tidur ikut makan bersama juga.

Rumah Adrenna sudah kembali seperti semula berkat sihir membalikan waktu milik asisten Victor itu. Adrenna terkagum-kagum. Semua orang memiliki sihir, tapi Adrenna tidak. Ia masuk dalam golongan manusia langka. Kenapa langka? Karena mudah dimusnahkan.

Adrenna tidak tahu, dulu raga ini memiliki sihir atau tidak, tapi sekarang ia murni manusia biasa. Tidak ada tanda-tanda energi aneh dalam raga ini. Adrenna juga tidak pernah kelepasan menggunakan sihir. So, mengetahui fakta tersebut semakin meyakinkan Adrenna jika ia perlu menghindari berbagai macam ancaman nyawa dengan sekuat tenaga.

*tok tok tok.

Tidak ada sahutan. Apa dia masih tidur? Haruskah ia buka pintu kamar ini?

Iya. Tapi Adrenna perlu tameng.

"Tuan penjaga," panggil Adrenna pada prajurit yang berdiri di depan kamar Erwin.

Satu dari dua orang disana mendekat.

"Buka pintunya," titah Adrenna.

Dengan patuh si prajurit itu membuka pintu perlahan. Tidak di kunci rupanya. Adrenna melongok ke dalam terlebih dulu. Bau Victor langsung menyeruak menusuk indra penciumannya. Begitu harum dan khas.

"Ayo."

Adrenna dan prajurit masuk perlahan ke kamar yang di tempati Victor. Di atas ranjang, Victor masih terlelap begitu nyenyak seraya memeluk guling putih. Selimut hanya menutupi sampai pinggang, memapangkan tubuh bagian atas Victor yang terbalut kaus hitam yang pas ditubuhnya.

Adrenna menarik tangan prajurit itu dan menunjuk Victor dengan dagunya. Menyuruh laki-laki berpakaian berat itu membangunkan si Tuan tidur.

"Anda yakin?" Bisik prajurit, agaknya ia ragu. Takut nyawanya terancam karena membangunkan singa ganas yang sempat mengintimidasinya semalam.

"Cepat lakukan saja!"

Dengan hati-hati si prajurit mendekat. Ia akan bersikap baik dalam membangunkannya. Ia janji. Belum sempat tangan itu menyentuh bahu Victor, sebuah pedang yang di bawa si prajurit, mata tajamnya sudah menempel di kulit lehernya.

"Ampun, Tuan!" Pekik si prajurit.

Victor menghela napas. Pedang itu dijauhkan dan keningnya kembali datar seperti biasanya. Si prajurit buru-buru berdiri di belakang Adrenna. Ia tidak mau dekat-dekat, lehernya masih harus diamankan.

"Jangan mengendap-enap. Aku berpikir kalian itu penyusup," gerutu Victor.

Adrenna malah menatap Victor dengan satu alis terangkat. Ia bisa melihat gerakan Victor mengambil pedang itu tanpa suara dengan kecepatan kilat. Itu aneh, Gerakan laki-laki itu yang berbalik dari posisi menyamping, menarik pedang dari wadahnya, dan mengayunkan pedang tersebut, sangatlah jelas di mata Adrenna. Seperti rekaman Video yang sengaja di perlambat. Sampai memenuhi pikiran Adrenna.

"Nona Adrenna?"

Panggilan kecil dari Victor, menyadarkan Adrenna dari kebingungannya. Adrenna mengerjapkan mata beberapa kali.  Detik berikutnya ia mendesah, Adrenna ingat tujuannya.

CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang