PRE-ORDER
***
Victor turun dari kereta kuda bersama dengan Snanta setelah kembali dari kerajaan, Victor ingin sedikit mengistirahatkan diri di rumah kekasihnya. Jika di ingat kembali, sudah hampir satu bulan ia tak menemui Adrenna.
Ketika masuk, yang menyambutnya adalah Retta, secara tidak sengaja sebenarnya. Retta baru kembali dari halaman belakang setelah mengambil beberapa jemuran karena diluar sana sudah ada pertanda akan malam.
"Dimana Adrenna?"
Retta memiringkan kepalanya.
"Nona ada diruang kerja. Saya pikir anda dan Nona sedang dalam Fase tidak baik karena Nona sejak pagi mengurung diri di ruang kerja," jelas Retta.
Satu alis Victor terangkat. Ya memang jika ia bertengkar dengan Adrenna, maka akan ada dinding penghalang diantara keduanya. Victor akan dilarang menemui Adrenna karena gadis itu selalu menyibukkan diri bahkan sampai mengunci pintu kamar agar Victor tidak masuk.
Cara meluluhkannya sederhana tapi cukup melelahkan bagi laki-laki seperti Victor. Ia harus berdiri berjam-jam di depan pintu kamar sembari menjelaskan semua masalah secara rinci. Memohon agar setidaknya Adrenna mau membukan pintu.
Tapi kalo ini ...
"Aku rasa kita tidak terlibat pertengkaran apapun," Victor bermonolog.
Dengan cepat ia segera menghadap daun pintu ruang kerja Adrenna. Diketuknya tiga kali lalu terdengar sahutan Adrenna yang menyuruhnya masuk.
'Kami memang tidak sedang bertengkar,' batin Victor membingung.
"Aku baru kembali dari istana dan disambut boleh kamu yang sibuk. Jahat sekali," ujarnya basa-basi.
Tapi Adrenna tidak menimpalinya. Hal itu membuat Victor geram, ia tak suka diabaikan oleh Adrenna. Dengan kasar Victor mengambil berkas yang sedang dibaca oleh Adrenna.
"Aku rasa kita akan memiliki pertengkaran di sini. Jangan abaikan aku!"
Adrenna menghela napas.
"Maafkan aku tapi tolong kembalikan kertas itu," pintanya.
"Jangan abaikan aku atau aku bakar berkas ini."
"Aku hanya akan menyimpannya dan melanjutkannya saat kau sudah pergi."
"Adrenna ..." Suara ancaman Victor berhasil membuat Adrenna menyerah.
Tapi tolong itu berkas penting.
"Kalau kau akan bertingkah kekanakan seperti ini, sebaiknya kau pergi. Aku sedang tidak ingin diganggu seperti ini, Victor."
"Kenapa jadi kamu yang marah? Aku benar-benar akan membakar ini. Kenapa kau jadi sangat sensitif hanya karena setumpuk kertas?"
Adrenna bangkit dari kursi kerjanya dan beralih pada sofa.
"Bakar saja. Aku masih punya yang lain."
Victor menelisik isi setumpuk kertas itu.
"Apa ini? Berapa banyak salinan yang kau punya?" Tanyanya ikut pindah ke sisi Adrenna tanpa mengalihkan fokusnya pada berkas yang ia rebut.
Semua omongannya hanya gertakan. Ingat itu.
"Tidak ada. Hanya aku akan dengan mudah mendapatkan yang serupa dari rekan ku."
"Ini ... Cerita?" Adrenna mengangguk.
"Itu novel. Kemarin aku mendapatkan tawaran untuk menerbitkan buku. Tapi karena aku bukan penulis handal, akhirnya aku memutuskan untuk memfasilitasi percetakannya."
"Ini cerita yang menarik. Agak tidak masuk akal memang karena seseorang pindah jiwa karena jatuh terpeleset dan menyenggol teratai ajaib, tapi ini menarik. Perempuan yang mandiri dan pekerja keras. Seperti dirimu." Victor menyenggol lengan Adrenna. Ia menggoda gadisnya.
"Kapan Buku ini meluncur?"
"Prosesnya sudah berjalan sekarang tinggal melakukan open pre-order."
"Kapan?" Tanya Victor penasaran.
"Mulai tanggal , 26 April sampai dengan 31 Mei 2022, Novel I AM A REAL SHERRIN bisa dipesan melalui kontak yang tertera di banner."
"Luar biasa. Haruskah aku ikut juga?" Tanya Victor.
"Kau tertarik? Karena jujur aku sangat menyukai novel ini. Aku mengikuti masa On going di salah satu platform baca dan respon pembaca lain juga sangat heboh. Jika kau bertanya novel mana yang bagus maka aku rekomendasikan untuk membaca I AM A REAL SHERRIN ini."
Victor mengangguk paham. Ia akan memesan satu untuknya dan satu untuk Adrenna. Jika Rainer mau maka akan ia belikan juga. Jangan lupa soal perpustakaan kota bahkan di sekolah yang ia bangun, Victor akan menambah buku ini dalam list baca buku fiksi di sana.
Tapi jangka waktunya tak akan terasa.
"Sebaiknya aku memesan sekarang."
"Tentu jangan sampai ketinggalan. Kau akan menyesal jika tak membaca novel ini."
Adrenna tersenyum seraya mengambil alih lagi berkas ditangan Victor. Tak ada protesan, justru Victor langsung menyuruh Snanta untuk segera melakukan pemesanan novel I AM A REAL SHERRIN.
"Kau tahu, nama Duke Yuniar juga ada dalam buku itu."
"Kau bercanda!"
"Aku serius."
Akhirnya pembicaraan Victor dan Adrenna mulai ngalor ngidul.
Yang pasti!! Segera ikuti PO I AM A REAL SHERRIN mulai tanggal 26 April- 31 Mei 2022.
Novel ini menceritakan perjuangan Sherrin dalam menjalani kehidupannya yang berat. Semua fakta satu per satu terungkap seiring dengan kehidupan yang membaik. Pujaan hatinya juga semakin dekat dan siapa sangka mereka berjodoh sejak dulu.
Jangan sampai ketinggalan.
***
Part ini adalah Part promosi. Aku tunggu kabar novel Sherrin berada ditangan kalian.
Terimakasih ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasyCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...