KERIBUTAN VICTOR!!
***
Apa sebelumnya sudah tercatat jika Victor dan Kaius memiliki hubungan yang buruk?
Situasi yang terjadi dihadapan Adrenna menegaskan jika dua pria ini memang tidak seakrab itu. Ia kira selama perburuan, Victor hanya cemburu. Sekarang keduanya sedang beradu tatapan sengit. Adrenna yang sudah malas ikut campur hanya diam di belakang Kaius.
"Apa anda ada keperluan dengan saya, Tuan?" Tanya Kaius terdengar seperti memancing sesuatu dalam diri Victor.
Victor tersenyum. "Saya datang untuk menemui gadis di belakang Anda, tuan Kaius. Bisakah anda menyingkirkan?"
Satu alis Kaius berdenyut samar. Ia sangat tidak suka dengan pembawaan Victor yang selalu terlihat sombong. Sekarang? Dia semakin berani.
"Maksud anda dengan nona Adrenna?" Kaius menoleh ke belakang. "Apa anda memiliki janji hari ini?"
Kepalanya sedikit miring ke arah Victor. Adrenna menatap mata ramah Kaius lalu beralih pada Victor. Entah kenapa tatapan Victor padanya agak membuat gelisah. Jadi Adrenna langsung memutuskan kontak mata itu.
"Aku rasa ... Aku tidak memiliki janji dengan siapapun ... Hari ini," ujar Adrenna agak ragu.
Ia bahkan memalingkan wajahnya.
"Anda dengar? Jika sudah jelas kami permisi."
Kaius membungkuk hormat. Ia berjalan lebih dulu sedangkan Adrenna terlihat dilema antara ingin tinggal atau pergi. Dengan kaku ia membungkuk sebagai rasa hormat pada Bangsawan yang lebih tinggi derajatnya dan berbalik. Melihat tangan Adrenna yang menganggur, Victor tak melewatkan kesempatan. Ia menarik tangan Adrenna agak kasar membuat gadis manis ini tersentak dan menubruk tubuh Victor. Buku yang ia bawa sudah berserakan membuat Kaius menoleh lagi ke belakang.
Giginya bergelatuk, ia geram kenapa Duke satu ini begitu gigih?
"Anda adalah Duke yang keras kepala ternyata," sarkas Kaius.
Adrenna meringis, karena hidungnya menabrak dada bidang Victor. Sialan memang, ia ingin memaki tingkah kasar Victor tapi denyut dihidungnya meminta perhatian lebih dulu.
"Apa seperti itu sikap anda dalam memperlakukan seorang gadis bangsawan, Tuan Duke? Sungguh pria tak beretika dan berhati lembut," tambah Kaius.
Belum juga menengadah dan berprotes kepada Victor, Adrenna sudah ditarik ke belakang. Membuat kepala belakangnya menghantam dada Kaius.
"Saya bebas berlaku bagaimana pun pada kekasih saya," ujar Victor seraya menarik lagi Adrenna.
"Begitukah? Anda masih tidak memiliki rasa malu dengan mengakui sepihak jika kalian masih berhubungan. Padahal acara pemilihan akan segera dimulai, dan nona dipastikan akan jadi ratu pendamping Pangeran Ednan. Sebaiknya anda enyah."
Victor sempat terkejut dan menarik paksa Adrenna hingga pegangan Kaius di lengan gadisnya terlepas.
"Kenapa kau tidak menceritakannya padaku?" Tanya Victor dengan nada marah. Kening Victor menyengit.
"Lalu bagaimana dengan kita?"
"Kita? apa maksud mu? Memangnya apa yang kita miliki? Kau tidak pernah memperjelas semuanya tentang kita selama ini. JIKA itu yang kau maksud," ungkap Adrenna dengan rasa jengkel setengah mati.
Adrenna langsung menundukkan kepalanya saat melihat Victor terbelalak kaget. Ia tak bermaksud mengatakan hal itu sebenarnya, Tapi mengingat kejadian Victor begitu dekat dengan Franda dan menyadari jika mereka bersahabat membuat Adrenna gatal hati. Secara tak langsung ia membandingkan dirinya yang selalu hanya sebagai kekasih palsunya. Kenapa sejak awal Victor tidak mengajak Franda berkencan pura-pura, dibanding dengan dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasyCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...