CHANGE THE SAME ENDING 2.

2.9K 476 5
                                    

Duhh maaf ya typonya.

Aku punya rahasia loh. Sebenarnya cerita ini punya draft yang judulnya hampir sama mungkin ada 5 buah. Tapi isinya beda-beda. Tau tidak, semuanya (kecuali ini) gak berjalan mulus.

Sebenarnya Adrenna juga masih sering nemu mentok. Tapi setidaknya aku percaya kalau Adrenna bisa di perjuangkan. Walau agak rumit.

Untuk sementara kita bertahan di jadwal update sekarang ya.

Terima kasih atas Vote dan kunjungannya. Semoga kalian menikmati ceritanya.

***

SISI ANEH ADRENNA

***

Sekali lihat saja sudah jelas ... Elita berubah menjadi Adrenna dalam satu kali memejamkan mata. Setelah semalaman menangis mencari jalan keluar, pagi ini Adrenna berjalan gontai setelah mencuci muka di kamar mandinya.

Helaan napas lolos begitu saja, rasanya pundak Adrenna berat sekali. Perlukah ia melakukan spa berupa relaksasi pijat? Sepertinya tidak perlu. Adrenna tidak suka ritual satu itu.

Cermin di meja rias memapangkan wajah lesu akibat hampir tidak tidur malam tadi.  Mungkin dini hari Adrenna baru bisa tidur. Sekitar jam  setengah satu atau setengah dua pagi. Itu pun karena Adrenna kelelahan akibat menangis dan menahan jeritan frustasi.

Lihat kantung mata itu.

Walau samar tapi mengerikannya sama saja. Agak bengkak dan memerah juga.

"Seharusnya tokoh seperti ini tidak perlu diciptakan," gerutu Adrenna.

Karena memang benar bukan? Untuk apa diciptakan jika bertujuan untuk menyalurkan dendam kesumat saja.

Seharusnya Adrenna sadar, sejak awal Papa David memang aneh.

Bagaimana mengatakannya ya. Adrenna masih ingat jelas saat ia masih menempati raga Elita. Ayah dan ibunya bertengkar hebat.  Elita juga pernah kabur dari rumah saking tidak tahannya mendengar teriakan dua orang dewasa itu.

Pematik api pertengkaran antara keduanya tidak jauh dari orang ketiga. Ayah dan ibunya sama-sama berselingkuh. Tapi Elita pikir, itu karena keduanya terlalu menyibukan diri masing-masing sehingga sangat jarang ada waktu untuk berbagi kasih sayang antar keluarga. Saat itu orang tuanya memang sama-sama bekerja dan ada keegoisan tinggi di antara keduanya sehingga tidak menemukan jalan damai.

Selaku anak yang baik, Elita pernah kok mencoba menyadarkan dua orang dewasa itu. Bahkan ayahnya sempat luluh dan berniat untuk berbaikan, demi Elita.

Namun sayang, ayahnya itu memergoki ibunya sedang kencan dengan laki-laki lain--yang berbeda dari sebelumnya, tepat ketika temperamen buruknya kambuh. Jadilah semua usaha baik Elita luluh lantak seketika.

Sialan memang. Tidak tahu apa betapa lelahnya Elita. Jadi ketika perceraian dikumandangkan, Elita tidak ikut campur, dia angkat tangan.

Sudahlah, terserah, semau kalian saja. Aku tidak peduli. Bodo amat. Cape. Jangan ajak aku kalau kalian bertemu karma.

Elita bahkan sampai berpikir begitu saking inginnya tutup mata dan telinga. Tanpa berat hati, Elita setuju saja hak asuhnya berada di tangan David--sang ayah.

Jika mengingat kejadian itu, Adrenna merinding tanpa sebab.

"Membuat lelah saja."

Adrenna mencondongkan tubuhnya ke depan cermin. Walau orang tuanya bercerai, Adrenna tidak pernah merasa jadi anak broken home, bahkan saat sebelum terdampar. Mungkin karena ia sudah tak peduli? Asalkan dia hidup enak semuanya ... baik-baik saja.

CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang