KAIUS ILAD
***
Suara batuk terdengar dari sebuah ruangan yang membuat Adrenna ragu. Apa dia perlu masuk? Ini kamar ratu. Tapi suara gaduhnya terdengar sampai ke luar. Apa terjadi sesuatu?
Demi memastikan semua aman, akhirnya Adrenna mengetuk pintu sebanyak tiga kali dengan nyaring seperti tak tahu sopan santun.Tolong maafkan tingkahnya ini disaat panik. Setidaknya ia bisa memberi tanda pada Ratu jika ia ada di depan pintu dan mendengarkan suara gedebug-nya.
"Ibunda Ratu? Apa anda baik-baik saja? Ini saya Adrenna," katanya.
Karena tak ada sahutan Adrenna membuka pinta perlahan. Ia begitu terkejut saat melihat ratu sudah berada di lantai dan berusaha bangkit. Adrenna terpekik kaget dan langsung membuat beberapa penjaga di satu lantai bawahnya bergegas naik.
"Apa anda terluka?" Ratu menggeleng.
Adrenna membantu Ratu naik keranjang. Penjaga datang menyeruak bersama beberap pelayan, ia langsung menyuruh mereka memanggil dokter dan menyuruh membawakan segelas air.
Tangan Adrenna tertahan saat ia menaikan selimuti berniat menutupi setengah tubuh ratu. Ia fokus pada cetakan tangan di leher Ratu. Seseorang berusaha mencekik ratu, apa ini percobaan pembunuhan?
Adrenna melihat sekitar, jendela terbuka lebar, terlihat cuaca yang bagus dengan sesekali angin sejuk tertiup. Tapi angin tak mungkin membuat jendela besar istana terjeblag hingga terbuka lebar.
Ketika ia amati ada dahan pohon di dekatnya. Ia tertawa dalam hati, inilah cara penyusup itu masuk. Tapi bukan itu saja masalahnya. Ketika raja masuk dengan beberapa selirnya serta pangeran Ednan, masalah sebenarnya bagi Adrenna baru keluar.
"Ini pasti ulahnya. Apa penjaga melihat orang lain selain dia disini? Tidak bukan? Tidak salah lagi dia pelakunya."
Adrenna menatap serius wanita menor yang menjadi selir pertama raja. Olivia, dibelakangnya ada Miley yang menyeringai. Adrenna jadi memiliki kebencian terkesumat untuk dua orang tukang jebak ini.
"saya tidak melakukan itu, saya sendiri yang menolong ratu. jelas ada orang lain disini," elak Adrenna.
"Ini hanya alasannya berpura-pura menolong Ratu padahal dia sendiri yang berusaha membunuh ratu. Dia pasti menyewa seorang pembunuh bayaran lalu dia berpura-pura berjalan di dekat kamar ratu agar ia bisa menjadi heroin dan menarik perhatian kita. Nyatanya dia gadis yang sama gilanya dengan wanita murahan itu," tuduh ratu Olivia begitu nyaring lengkap dengan decihan diakhir kalimatnya.
Adrenna melihat sekitar ia sudah malas mendebat masalah hasil rencana klasik yang dua wanita itu susun. Selir Olivia adalah sponsor Miley, ia sudah merasa terancam karena buah simalakama yang ia sembunyikan di kamar keponakannya hilang jadi ia mencari kobar agar bisa menyusun rencana baru atau mungkin dia sudah tahu pelakunya adalah Adrenna jadi dia menjebak Adrenna.
Selir Olivia melihat Adrenna itu seperti hama yang menganggu tanaman seladanya. Menjengkelkan. Bisa saja ini juga didukung aduan dari keponakannya si Miley itu, jadi ini juga kesempatan yang tepat menjadikan Adrenna sebagai tersangka.
Orang-orang disekitar menatap cemas antara percaya tak percaya. Pasalnya, ratu selalu dalam bahaya. Mereka tidak bisa percaya semua orang sekarang. Karena setiap penghuni istana berharap jadi ratu. Masing-masing dari mereka pernah berbuat jahat demi menjatuhkan ratu.
"Kau tidak akan mengikuti kelas selama lima hari dan terus berada di kamar dengan penjagaan ketat. Aku akan mengawasi dirimu, putri," ujar Ednan yang malah memberi hukuman pada Adrenna tanpa penyelidikan lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasíaCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...