Udah ah, cape. Gak mau pake judul2 lah lagi. Sesuai mood aja. Pake kalo emang mau pake. Enggak ya enggak.
***
Adrenna kembali dari perjalanannya mencari buku. Akhirnya buku kedua itu jatuh padanya setelah melakukan berbagai drama dan alasan pada Franda, jika dirinya sedang mengalami hal genting dan butuh sekali buku itu.
Ia datang ke mansion Duke. Jadwalnya hari ini bertemu dengan dokter keluarga Bennad untuk membahas perihal kesehatan Rainer.
Ketika masuk ia disambut oleh jajaran pelayan. Jumlah Mereka sepertinya bertambah. Baguslah, dengan begitu mansion besar ini tidak akan terlalu sepi dan kaku.
"Kau sudah kembali?"
Dari arah tangga muncul Victor dengan mengenakan setelan kebanggaan keluarga.
"Iya. Kau akan pergi?" Tanya Adrenna.
Victor mendekat dan meraih tangan Adrenna. Ia mencium punggung tangannya, Adrenna jadi menaikan satu alisnya karena dibuat heran. Aslinya, Victor hanya ingin melakukannya karena sudah lama--padahal satu hari--tidak bertemu dengan Adrenna.
"Aku akan pergi ke istana, lalu patroli malam."
"Bagaimana dengan pertemuan kita dengan dokter?"
Victor mendesah kecewa. "Maaf aku lupa. Bisa kita undur di hari luang yang lain?" Pintanya.
"Orang sepertimu memangnya punya waktu luang?"
"Akan aku usahakan," balas Victor sembari tersenyum. "Kau menginaplah di mansion,"katanya kemudian.
"Untuk apa? Aku bisa pulang sendiri."
"Rainer sendirian. Merci sedang pergi dengan Nico untuk bertugas dengan kaisar. Tidak ada yang mengawasinya disini."
"Seharusnya kau merekrut orang-orang untuk membantu tugas mu bukan hanya pelayan," gerutu Adrenna.
Dia tidak keberatan sebenarnya. Toh, Rainer anak yang baik dan penurut. Dia tidak akan kekanak-kanakan seperti anak yang lain.
"Kau menyadarinya? Itu semua agar kau nyaman disini," ujar Victor.
Nyaman apanya.
"Kau harus berbagi tugas dengan si pangeran itu. Kerjakan apa yang memang inti dari peran mu disini dan jangan abaikan keluarga. Sudah pergi sana. Aku mau istirahat," usir Adrenna sudah merasa rumah sendiri.
Victor tersenyum menatap kepergian Adrenna. Kepalanya berpikir, mungkin mengubah siapa pujaan hatinya akan ikut merubah hidup seorang Victor dan menjauhkannya dari kehilangan. Adrenna juga terlihat menarik.
Yang penting ada satu hal yang membuatnya nyaman. Yaitu perasaan nyaman yang sama.
***
Adrenna mengetuk pintu kamar Rainer saat malam tiba. Ia akan tidur dengan anak bungsu keluarga Bennad ditakutkan anak itu jatuh sakit lagi.
"Malam, Rainer. Apa yang sedang kau baca?" Tanya Adrenna.
"Em ... Kakak bilang ini dongeng sebelum Tidur."
Adrenna melongok isi buku. Ada juga ya buku berisi cerita anak kecil di dunia ini.
"Kakak akan tidur disini bersama ku?"
"Apa kau akan keberatan?"
Rainer menggeleng lalu tersenyum cerah. Ia menutup bukunya dan mulai berbaring. Adrenna pun ikut berbaring, malam memang sudah larut mungkin Rainer sedang menunggu Victor pulang agar ia bisa tidur. Anak ini memang selalu menunggu kakaknya pulang jika sempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasyCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...