Ayo cepetan tamat dong!!!
***
Adrenna tercenung di hadapan keluarganya pada siang hari setelah mengantar Victor ke depan gerbang. Seharusnya Duke kembali saat pagi, tapi karena ia mengulur waktu dengan ancaman, pelayan tak berani mengusik sang Duke hingga menjelang siang. Alasannya ingin merasakan suasana Kediaman Erluck dalam ketenangan. Padahal dia hanya duduk diam di jendela kamarnya.
Kembali pada Adrenna, raut wajahnya mulai mengeruh saat pembicaraan mulai serius. Tanpa banyak bicara Adrenna berbalik dan mulai berkemas. Jadwalnya tinggal agak lama di rumah harus urung karena suasana hati yang buruk.
***
Pangeran Ednan menemui ratu yang baru sadar dari insiden pingsan setelah pesta minum tehnya. Ia hanya berdiam diri menunggu giliran, karena Sang ayah masih berinteraksi dengan sang ibu.
"Ini bukan salahnya," kata ratu. Suaranya langsung masuk ke telinga Ednan.
"Sudah jelas bukti itu mengatakan jika gadis itulah yang menuang racunnya."
"Tapi tidak mungkin Franda! Aku yakin dia anak yang baik."
Ednan menghela napas bersamaan dengan Raja. Kejadiannya cepat sekali. Pesta teh di gelar pagi, teh disajikan tak lama kemudian. Ratu meminumnya. Ternyata teh itu telah di racun. Ratu mati-matian menahan kondisi tubuhnya yang kian melemah hingga acara selesai barulah ratu jatuh pingsan.
Penyeledikan kejadian dilakukan. Dari rangkaian peristiwa semua mengarah pada Franda. Tapi sebenarnya itu hanya asumsi dan tuduhan semata. Banyak orang yang berusaha menjatuhkan Franda karena dia dianggap spesial oleh pangeran. Apa yang mereka temukan tidak menjamin bahwa Franda benar-benar salah.
Hanya saja, hukum dunia ini menerapkan hukum alam yang kuat lebih untung dan Franda tidak berada di puncak yang kuat itu.
Ratu menyangkal jika Franda pelakunya. Itulah kenapa gadis baik itu masih aman sekarang. Tapi Ednan sudah mulai meragukan pilihannya. Jika Franda yang terbaik, maka Ibundanya harus baik-baik saja.
Seharusnya begitu.
"Nak, kau harus segera menentukan keputusan mu," kata Raja setelah ia membawa Ednan keluar kamar.
Alhasil Ednan tidak bicara apapun dengan sang ratu.
"Calon penerus ibumu harus gadis yang kuat. Ayah mulai meragukan gadis itu, Nak."
'Aku juga ayah. Tapi ..."
"Baiklah," sahut Ednan.
Raja jadi tersenyum bangga dan menepuk punggung putranya sebagai tanda dukungan. Walau senyum itu masih terlihat agak getir. Tapi setidaknya ia memberi dorongan jika keputusan putranya itu benar.
"Tapi ayahanda, aku tidak ingin gadis dari anak selir atau rekomendasi orang istana saja. Ini adalah pemilihan. Aku ingin semua gadis termasuk Franda bisa ikut serta," tambah Ednan.
Hatinya berat tapi apa boleh buat. Orang-orang istana menekannya dan menyakiti ratu. Membuat ayahnya pusing bukan kepalang dan meneror gadisnya. Jika ada cara lain menghentikan semua itu, maka akan ia lakukan.
"Aku akan mengumumkannya ke publik."
Sebelum raja beranjak, Ednan kembali berkata.
"Aku ingin satu hal lagi, ayahanda."
***
*Wuss
*Wuss
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
خيال (فانتازيا)Check bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...