CHANGE THE SAME ENDING 6.

2.2K 410 5
                                    

*kritis-_-

Sorry typo

***

YANG TAK TERDUGA.

***

Adrenna menjadi satu-satunya orang yang mendudukan diri di sofa ruang keluarga tempat ia dan Jored menghabiskan waktu belakangan ini. Tapi hari ini sang ayah sepertinya tidak datang. Retta mengetuk pintu, kemudian masuk menemui Adrenna.

"Nona, semua keranjang buah sudah dipindahkan ke dapur," katanya.

Adrenna mengangguk. "Katakan pada Hera, aku butuh catatan bahan makanan yang masih tersedia banyak dan catatan bahan makanan yang akan di beli lagi," perintahnya.

"Oh! Dan juga!" Retta langsung kembali berbalik menatap Adrenna.

"Ingatkan koki untuk menyiapkan makan malam. Kita akan kedatangan tamu," ujarnya.

Retta tersenyum dan mengangguk. "Tentu, Nona. Saya undur diri."

Saat Retta hampir menggapai gagang pintu, Adrenna kembali memanggil.

"Tanyakan juga keberadaan ayah dan ibu," ujar Adrenna.

Retta tak mengatakan apapun. Ia mengangguk saja agar semua perintah nona-nya masih berjejer rapi di otak pintarnya. Sepeninggal Retta, Adrenna kembali termenung. Memikirkan obrolannya dengan Nico dan Victor.

Flashback on

Adrenna dan Retta menikmati hidangan manis yang dipesankan oleh dua laki-laki bangsawan elit yang kini duduk dihadapan mereka. Sebelumnya, dua laki-laki itu memperkenalkan diri sebagai Nico dan Victor.

Si laki-laki ramah--Nico, mengatakan jika dirinya tahu siapa Adrenna. Dia juga bilang, bahwa penyamaran Adrenna sangat bagus. Tapi tetap saja pancaran auranya tidak berkurang. Adrenna jelas seorang putri bangsawan Elit.

Singkat cerita ...

Mereka menjelaskan jika keduanya senang memberi. Adrenna tahu ini merendah untuk meroket--atau semacam itulah. Mereka bilang jika keluarganya akan memberikan bantuan setiap tiga bulan sekali baik itu makanan atau uang, untuk rakyat dari daerah kumuh.

Adrenna jelas tersanjung. Saking antusiasnya, Adrenna lepas kendali dan menawarkan diri untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

"Kami senang mendengar nona Adrenna mau bergabung," ujar Nico yang menyambut Adrenna dengan tangan terbuka.

"Aku juga senang jika bisa berbagi. Oh! Bagaimana jika semua buah itu disimpan di kediaman ku sementara? Biar aku dan beberapa pelayan membantu membagi buah itu sama rata," ujar Adrenna.

"Ide bagus. Kebetulan, selatan cukup jauh. Jika kita membawanya, itu akan memakan waktu dan mengurangi kualitas buah yang masih layak." Victor melirik Adrenna.

"Tapi, Nona. Sebelumnya kau harus mendapat izin dari ayahmu," ujar Victor

"Itu hal kecil. Sekarang tidak ada yang bisa melarangku. Lagi pula aku tidak terlalu diperhatikan. Ini juga bukan perbuatan jahat, jadi ayah pasti akan memberi izin."

Victor dan Nico mengangguk. Keempatnya kembali menikmati makanan seraya mengobrol ringan. Hingga tak terasa waktu hampir menyentuh tengah hari. Adrenna berterima kasih atas hidangan yang sudah ditawarkan oleh Victor dan Nico.

"Pembagian akan dilakukan lusa. Terima kasih sudah mengizinkan kami menginap nanti," ujar Nico.

Adrenna memang menyarankan agar dua laki-laki itu menginap di kediaman keluarganya. Seperti yang dikatakan tadi, selatan itu jauh. Jadi Adrenna mengambil langkah teraman. Jika ada masalah ia mudah menemui dua laki-laki itu untuk berdiskusi, jika keduanya menginap hingga hari  acara tiba.

CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang