DISKUSI
***
Adrenna mengetuk pintu ruang kerja Victor. Setelah mendapat izin ia masuk dan membawa satu set cangkir teh beserta camilannya. Karena kedatangan Adrenna inilah membuat Victor langsung menelungkupkan surat yang sedang ia baca.
"Ayo minum teh dengan ku," ajak Adrenna. Ia menata sendiri cangkir dan teko lalu menyeduh teh sendiri.
"Aku tidak memiliki teman perempuan disini. Jadi kau harus menemaniku."
Sebenarnya ada beberapa pelayan wanita hanya saja Adrenna tidak mau terlalu akrab. Mansion ini di dominasi oleh laki-laki, Adrenna merasa jika kediaman Duke Bennad lebih seperti markas prajurit dari pada sebuah rumah. Mau tak mau Victor duduk dihadapan Adrenna.
"Sebenarnya aku masih bingung. Kenapa aku harus ikut serta dalam penyelamatan Retta?" Tanya Adrenna ditengah kegiatannya menyeduh teh.
"Aku hanya berpikir jika kau bisa menarik perhatian banyak pria yang berjaga di pintu masuk demi memudahkan penyelamatan pelayan mu."
Adrenna mendelik. "Kau memanfaatkan ku, huh? Bagaimana jika aku tertangkap?"
"Tidak akan. Aku pasti melindungi mu. Jika pun secara langsung bukan aku, tapi para ajudan ku bisa menyelamatkan mu," ujar Victor.
Adrenna berdecih sebal. "Dasar sialan," umpatnya dan hanya dibalas oleh senyum kilat dari Victor.
"Jika aku mengatakan kalau aku mengetahui obat untuk penyakit adik mu apa aku bersedia memasang badan sendiri untuk menjaga ku?" Tanya Adrenna.
"Jangan membuat ku berharap lebih Adrenna. Berbagai ramuan sudah Rainer minum. Tapi sakitnya pasti kambuh."
"Aku tidak bisa menjamin berapa lama Rainer akan sembuh. Tapi obat ini adalah rekomendasi dari orang tua yang sangat dekat dengan ku."
Adrenna menaik turunkan dua alisnya menggoda Victor. Sedangkan laki-laki itu menatap lurus pada mata Adrenna mencari kebohongan. Tapi yang ia dapat malah tatapan menggoda dengan kedipan genit yang mau tak mau membuat Victor terkekeh merasa lucu. Adrenna itu aneh dan penuh misteri. Membuat Victor menebak-nebak siapa dia sebenarnya. Kadang ada beberapa kosa kata, aksen, dan tingkahnya yang membuat Victor menebak-nebak identitas aslinya.
"Sepertinya aku harus mendengarkan mu, jika aku tidak mau menyesal," ujar Victor.
"Pintar sekali. Oke, kita sisihkan itu. Aku baru bisa melakukan pencarian obat itu saat masalah kita selesai," Adrenna menyamankan duduknya.
Melihat Victor mengangguk mungkin ini waktu yang tepat. Laki-laki itu sudah tidak terlalu kaku dan curiga. Ayo mulai permainannya Adrenna. Rencana yang dirancang mendadak ini.
"Aku penasaran sepertinya kau banyak berpikir akhir-akhir ini. Apa ini ada sangkut pautnya dengan rumor pertengkaran mu dengan Pangeran?"
Victor langsung membeku ditempat duduknya. Padahal sebisa mungkin semua rumor itu tak masuk ke mansion. Tapi kenapa Adrenna mengetahu hal ini?
***
Rainer sudah lebih baik. Berkat bubur yang Adrenna buatkan untuknya, Rainer jadi lahap makan. Yang semula selalu memuntahkan kembali apa yang ia makan, kini bisa menghabiskan makanan sampai setengah lebih sedikit.
Siang tadi, setelah menyuapi Rainer, Adrenna mengatakan jika ia akan membantu Victor mencarikan obat untuk Rainer. Adrenna juga bilang jika Rainer sakit tipes yang cukup parah--hanya tebakan amatir Adrenna saja sebenarnya. Rainer tidak tahu penyakit apa itu tapi Adrenna berpesan agar rainer menjaga pola makannya. Tidak membiarkan perutnya keroncongan dan hal itu membuat Rainer mendapat larangan untuk bekerja terlalu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
خيال (فانتازيا)Check bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...