SORRY TYPO GENGS
***
PENJAGAAN KHUSUS
***
Ednan mengerjakan tugas negaranya dengan tidak tenang. Dengan setengah rasa kesal ia membanting pena sembarangan. Detik berikutnya ia kedatangan tamu, ayah dan ibunya berkunjung dengan raut wajah yang serius.
***
Kaius melilitkan tangkai bunga terakhir dan jadilah makhota bunga putih yang cantik. Ia menyerahkannya pada anak pelayan yang kebetulan memang suka ia manfaatkan untuk menemaninya memantau Adrenna di taman.
Hari ini jendela kamar Adrenna tertutup rapat. Sudah dua hari sejak rumor itu ditangani oleh Duke Bennad. Bahkan Kaius hanya melihat Adrenna sekilas, ketika ia kejar, gadis itu sudah hilang. Ada yang tidak beres.
Apa dirinya keterlaluan? Tapi sampai sekarang ia tidak ditangkap oleh komplotan pengikut Duke. Bahkan Miley masih aman. Jikapun Adrenna merasa risih, ia yakin pasti duke yang akan bertindak.
Kaius adalah dalang dari rumor kali ini. Ia terkejut, ia pikir efeknya tidak akan semenggemparkan ini. Ia menyuruh orang untuk berpura-pura menjadi Duke dan Adrenna dengan sedikit sihir yang ia miliki. Namun, ternyata semua langsung gagal dalam sekali coba penyelidikan oleh Duke.
Saat hasilnya dikumandangkan oleh ajudan Raja, ia menertawakan dirinya sendiri. Ia lupa jika ingin melibatkan Victor dalam masalah, ia perlu rencana yang benar-benar matang dan memiliki seribu satu cadangan. Duke itu memiliki kekuatan lebih yang disebut kutukan. Tapi menurut Kaius, dia hanya terlalu mengandalkan sosok hitam yang selalu ada di sekitarnya di beberapa waktu.
Termasuk saat penyelidikan. Sosok Noir, yang hanya bisa dilihat oleh Kaius berupa gumpalan asap ini menjadi lebih besar dan tekanan atmosfer juga semakin tidak stabil. Duke lemah, orang-orang semakin cemas, dan Kaius sendiri merasa terancam. Selama hidup dirinya dan Victor hanya akan menjadi dua kutub yang saling mendorong.
"Tuan Kaius," ajudan pangeran Ednan datang menemuinya.
"Pangeran meminta anda menghadap."
Ini yang ia tunggu sebenarnya. Permainan nyata yang ia rancang sendiri untuk bersenang-senang. Dengan hati berbunga-bunga ia menemui Ednan. Pria ini terlihat kacau sekarang.
"Ada yang bisa saya bantu, pangeran?" Tanya Kaius dan langsung dihadiahi oleh tatapan tajam Ednan.
"Apa kau sudah selesai? Kau harus mulai membantuku memulai dari sekarang."
Kaius mengangkat sebelah alisnya seolah-olah tidak mengerti.
"Pisahkan Victor dan Adrenna. Kenapa kau membuat rumor sedemikian rupa? Itu membuatku semakin pusing."
"Saya pikir ini akan menjadi jalan yang bagus untuk anda, pangeran. Dengan adanya rumor itu anda memiliki alasan untuk menjatuhkan Duke," ujar Kaius dengan raut sedihnya.
"Tapi itu tidak berhasil. Jika kau ingin menjalankan rencana maka diskusikan dengan ku."
"Baik. Saya mohon maaf atas masalah kali ini yang mulia. Saya salah."
Ednan menghela napas lelah. Setiap kali ia berhenti berpikir sengit kepalanya akan berdenyut-denyut. Sederet orang datang padanya menuntut ini itu.
Satu ingin segera mempercepat pemulihan. Satu lagi merengek karena sosok Adrenna menganggu. Satu lagi ragu akan masa depan dan janji Ednan. Beberapa lagi meragukan pilihan yang dibuat oleh raja di rapat beberapa waktu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasyCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...