Sorry typo. Happy reading.
***
Flashback on
"Selamat malam, lady."
Adrenna terperanjat saat mendengar sapaan halus dari balik tubuhnya. Refleks kepalan tangannya terangkat dan mengenai dagu manusia kurang ajar yang berani menyusup ke kamarnya di malam hari.
"Ukhh- pukulan anda sangat berbeda dari pukulan gadis lain," kata orang itu.
Adrenna langsung menatap datar pria yang sudah tersingkap tudung jubahnya.
"Yang mulia, anda pasti tahu jika menyusup ke kamar seorang gadis adalah perilaku yang tidak baik apalagi anda seorang Pangeran," sahut Adrenna. Lalu kembali duduk menghadap cermin.
"Yah, jendela mu terbuka dan kebetulan aku ingin berkunjung. Jadi aku merasa terundang."
Adrenna melempar tatapan tak suka. Apa maksudnya dia akan datang ke kamar siapapun yang jendelanya terbuka?
"Jadi anda orang yang seperti itu."
Ednan hanya mengendikan bahu. Adrenna semakin memicingkan matanya, Ednan seperti sudah terbiasa melakukan tindakan tidak senonoh itu. Kepada siapa lagi jika bukan dengan Franda. Ternyata seorang pangeran ada kalanya tidak memikirkan sopan santun.
"Sudah sejauh mana permainan anda dengan nona Franda?" Celetuk Adrenna.
Ednan sempat terkejut lalu terkekeh dan menyeringai. Ia mendekat lalu memainkan rambut perak Adrenna.
"Sangat jauh dan sekarang aku ingin melakukan hal yang sama dengan mu, lady."
"Kau pembohong besar," kata Adrenna seraya beradu tatapan dengan Ednan melalui cermin.
Ia menepis tangan Ednan lalu menjauh dari sekitar pria itu. Adrenna merasa risih bahkan terpaut jarak beberapa langkah saja ia sudah tak nyaman. Melihat kehadiran Ednan dari jauh saja Adrenna sudah malas. Pembawaan auranya sangat berbeda dengan Victor. Entah kenapa. Padahal Ednan lebih segalanya dari pada Victor
Ahh, dia jadi membandingkan keduanya, kan.
"Ini sudah malam. Saya tidak menerima tamu lebih dari jam sembilan malam, yang mulia. Anda bisa pergi sekarang."
Sontak Ednan tertawa.
"Kau gadis pertama yang berani mengusirku. Memang ... Pilihan Victor selalu menarik," ujar pangeran seraya menunjukan menyeringai.
"Kau tahu, Franda juga diluar dugaan ku. Awalnya aku menyangka jika dia gadis bangsawan yang-ck, yaaahhh~ kau tahu ... Membosankan. Tapi ternyata dia bisa merubah segalanya dan membuatku ingin melakukan segala cara untuk memilikinya."
Adrenna hanya berkacak pinggang mendengar apa yang ingin Ednan katakan.
"Saat melihat mu memperkenalkan diri sebagai kekasih Victor, aku kira kau gadis yang suka bergelayut manja. Hahaha, tapi siapa sangka kau gadis dengan sejuta kejutan. Kau pandai beladiri. Kau pintar dan kau bisa mengendalikan Victor yang terkenal berdarah dingin."
Adrenna memutar bola matanya jengah. Ednan tidak tahu saja jika di dunia nyata wanita bisa lebih ganas dengan cara mereka.
"Aku selalu bingung kenapa kalian memberi julukan yang berbau kejam dan bengis atau berdarah dingin kepada Duke. Padahal dia baik-baik seperti pria pada umumnya," ungkap Adrenna.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasyCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...