MUNGKIN MULAI SEKARANG MAU AKU PAKEIN JUDUL YA. RASANYA HILANG ARAH TANPA JUDUL ITU.
Sorry typo.***
SETENGAH MALAM SETELAH PERPISAHAN.
***
Ednan menurunkan gelasnya ketika tamu yang ia tunggu sudah berdiri di ambang pintu. Dengan tangan yang terbuka lebar, ia menyambut Victor.
"Apa kabar, sahabat ku. Ajudanmu mengatakan jika kau mengalami kondisi yang menurun. Apa sekarang sudah lebih baik?"
Diam-diam Victor mendengus.
"Yah, saya sudah pulih Sekarang, Yang mulia. Saya menghadap untuk memenuhi panggilan anda," ujar Victor tanpa mengalihkan perhatiannya dari ekor mata yang tajam.
"Baguslah. Aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting. Kita santai saja, bagaimana?"
"Jika itu yang kau mau."
Ednan tersenyum dan mengajak Victor masuk. Pelayan bergegas menyajikan teh sebagai teman bicara. Lalu Ednan memberi isyarat untuk meninggalkan dirinya berdua dengan Victor.
"Langsung saja ke inti," kata Victor membuat Ednan menyeringai.
"Para kandidat sedang ada kelas ketat. Jangan harap kau bisa bertemu dengan nona Adrenna."
Rahang Victor mengeras. Ia sudah menunggu lama hingga waktu sembuhnya tiba demi bertemu dengan Adrenna. Tapi apa ini? Ednan sudah mengantisipasinya?
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya. Jika ia berlama-lama di ruangan pengap ini, yang ada ia tak punya waktu untuk mencari Adrenna.
"Mudah saja. Hanya satu permintaan dan kau tidak perlu lagi repot mengurusi aku dan Franda. Begitu juga hubungan mu dengan Adrenna. Kepalsuan itu bisa berakhir sampai sini."
"Aku hanya meminta padamu untuk menjauhi nona Adrenna. Jangan temui dia. Karena dia sudah setuju untuk bersanding dengan ku. Ia setuju untuk memainkan perannya hingga menduduki tahta."
***
"Victor, dia bukan gadis yang sepenuhnya suci. Ada keinginan besar dalam dirinya untuk menjadi ratu."
Victor mendesah frustasi di sepanjang jalan. Ia tahu jika Ednan hanya memprovokasi dirinya. Ia ingin Victor benar-benar menjauhi Adrenna dengan semua omong kosongnya. Sedangkan firasat Victor yakin jika Adrenna tidak mengejar tahta. Jika iya, apa artinya kalimat dalam surat yang membuatnya melambung tinggi?
Yang mana Adrenna terdengar lebih memilih Victor ketimbang pangeran Ednan.
Salah satu cara agar kegelisahannya hilang memang hanya bertemu dengan Adrenna. Tapi dimana dia sekarang? Jadwal kelas di aula istana masih beberapa hari yang akan datang dan mustahil Victor menemui Adrenna saat kelas. Selain sulit masuk ia juga sudah memiliki jadwal patroli. Ednan serius soal memotong durasi dan intensitas pertemuan dirinya dan Adrenna.
'Sial, aku bisa gila lama-lama. Kapan kutukan ini hilang jika ada saja penghalang antara aku dan penawarnya. Memang seharusnya aku membunuh Ednan sejak dulu,' batin Victor.
Di luar cahaya rembulan sangat terang. Tapi tak bisa menarik perhatian Victor yang sedang bergulat dengan pikirannya. Hingga seseorang dari jendela besar yang terbuka melompat kearahnya.
"Permis-!"
Refleks Victor menghindar dan menyebabkan orang itu jatuh berguling di lantai dan meringis. Victor menghela napas lelah. Tidakkah orang-orang tahu jika Victor sedang dalam suasana hati yang buruk? Orang macam apa yang melompat malam-malam dari jendela?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE THE SAME ENDING [SELESAI]
FantasiaCheck bio to see other stories! *** Setahu Elita, game itu kaku. Gak punya kehidupan yang luwes seperti ini. Eh, kenapa dia bisa berubah menjadi Adrenna si tokoh game dan harus menjalani hidup yang rumit begini? Siapa sangka jika dirinya akan berg...