Matahari masih malu-malu menampakkan wajahnya. Udara dingin begitu menyeruak di tubuh. Kuda hitamku kini melaju membelah aspal yang tak begitu ramai. Satu dua kendaraan melaju kencang menerobos lampu merah yang masih belum aktif menyala.
Aku memarkirkan motor di halaman basecamp SBA bersama beberapa motor yang sudah terparkir di sana. Aku menyapa beberapa panitia yang keluar masuk dari basecamp. Sepertinya tadi malam ada beberapa anak yang rela menginap untuk mempersiapkan acara hari ini.
Acara opening MUQAWAH sekaligus seminar Qurani tentu membutuhkan banyak persiapan.
Untuk seminar kali ini, panitia mengangkat tema 'Generasi Qurani menjayakan negeri' yang di isi oleh Bunyai Zafira sebagai influencer Tahfidz yang cukup terkenal.Aku sangat bahagia saat mengetahui bahwa Bunyai Zafira sebagai pemateri kali ini. Sudah sangat lama aku ingin bertatap muka dengan beliau, hanya saja tidak pernah memiliki kesempatan. Meskipun sekota, tetap saja tidak semudah itu untuk berjumpa dengan beliau. Terlebih Bunyai Zafira yang sibuk dengan pesantren juga bisnisnya membuat semakin sulit untuk bertemu dengan beliau.
"Sudah lama?" Sapa Fina saat berpapasan denganku.
"Belum, ini baru sampai," jawabku meletakkan tas di meja.
"Ke gedung aula pusat yuk!" Ajaknya.
"Ayo!" Jawabku berjalan menuju aula pusat.
Kegiatan kali ini memang sengaja kami meminjam aula pusat. Selain tempat yang cukup luas, beberapa peralatan seperti sound, mimbar, kursi, dan sebagainya sudah tersedia. Hal ini memudahkan kita dalam menyiapkan acara. Semua panitia sedang sibuk menata kursi, menyapu lantai, menyiapkan proyektor dan sebagainya. Sesekali aku turut membantu hal-hal yang memang diperlukan oleh panitia.
Untuk pagi ini, kami hanya terfokus pada opening saja. Terdapat sekitar lima ratus peserta yang hadir. Selain untuk menyaksikan opening hari ini, mereka juga akan melaksanakan lomba nantinya. Lomba yang diselenggarakan menghabiskan waktu dua hari saja. Hari ini opening sekaligus pelaksanaan lomba dari divisi bahasa Inggris, bahasa Arab, dan kaligrafi. Sedangkan besok, lomba dari divisi Fahmil Qur'an, Tahfidz, dan tilawah kemudian dilanjut dengan closing sekaligus pengumuman pemenang lomba.
"Sudah sarapan?" Tanyaku menyusul Salma. Sejak pagi ia sibuk di parkiran untuk mengarahkan para peserta.
"Belum, ikut cari makan yuk!" Ajaknya. Acara sudah mulai didalam, membuat para panitia bisa bersantai sejenak.
"Aku bawa di motor, makan aja!" Perintahku.
"Beneran ngga apa-apa?"
"Iya, sana ambil!" Ucapku membuat Salma bangkit dari duduknya.
Kebetulan, bekal yang kubawa cukup banyak. Hingga beberapa temanku bisa turut makan bersamanya. Ya meskipun hanya kebagian sesuap dua suap, tapi setidaknya perut mereka terisi.Rangkaian opening sudah selesai, membuat panitia kembali disibukkan. Beberapa sudah beralih pada lomba divisi yang akan dilaksanakan. Beberapa lagi, fokus pada seminar yang sebentar lagi akan dimulai. Satu persatu peserta seminar sudah berdatangan. Tak heran jika seminar kali ini menarik banyak penonton. Tak hanya mahasiswa internal saja, khalayak umum pun beramai-ramai untuk mendengarkan nasihat-nasihat dari Bunyai Zafira.
"Ayu! Humasnya mana?" Tanya tiba-tiba mas Algha didepan ku.
"Ha? Emm kurang tau mas!" Jawabku kebingungan.
"Sepertinya itu mobil dari pemateri, coba kamu cek!" Pinta mas Algha membuatku terkejut. Pasalnya ini bukan tugasku. Tapi semua panitia sedang sibuk, sepertinya aku harus mengambil alih hal ini.
Jantungku berdegup kencang, tidak menyangka akan berjumpa dengan tokoh yang ku idolakan selama ini. Sudah seperti mau bertemu dengan calon mertua saja hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Kamu! [SELESAI]
Teen FictionTerkadang hidup tak seperti apa yang kita bayangkan. Boleh jadi hari ini sesuai dengan rencana kita, namun besok yang terjadi diluar nalar kita. Jodoh, rezeki, maut, sudah tergariskan sedemikian rupa. Hanya saja, mampukah kita menjalaninya dengan ik...