SELAMAT PAGI SEMUA.....
SEBELUMNYA TERIMA KASIH KEMARIN YANG UDAH KOMEN... YA MESKIPUN NGGA RAME BANGET...
SESUAI JANJIKU KEMARIN, KALO NGGA SENIN YA SELASA AKU UPDATE LAGI, SEKARANG MASIH SELASA KAN? OKAY LAH... JADI AKU NGGA INGKAR JANJI WKWK
TERIMA KASIH YANG SELALU NUNGGUIN AYU UPDATE.....
OIYA SEDIKIT KLARIFIKASI, KALO MAS ALGHA EMANG NGGA KULIAH DI LUAR NEGERI, DIA MEMILIH KULIAH DI KOTANYA. PERIHAL DIA YANG KE ARAB, ITU CUMA BANTUIN BISNIS KELUARGANYA, UDAH PERNAH DISINGGUNG DI PART SEBELUMNYA SAMA SALMA.
YUK YUK KOMEN YANG RAME!!!!
JANGAN LUPA VOTE JUGA YA🤗🤗🤗
LOVE YOU ALL❤️❤️❤️❤️
***
Hari ini pekerjaan ku sedikit luang. Tidak ada laporan atau proposal yang harus kukerjakan. Tak ada tamu pula yang harus kutemui. Pikiranku yang masih penuh akan Salma, membuatku mengalihkan dengan membantu karyawan yang lain. Ya, memang meskipun aku sering melakukannya. Turut memasak di dapur, menyapa pengunjung, bahkan menyebarkan pamflet di luar ruangan.
Untuk hari ini, aku memilih membantu di dapur saja. Moodku kurang baik jika harus menyapa pelanggan. Untung saja, Tante Ira tidak jadi mengontrol hari ini.
Aku juga menyempatkan shalat ashar sebelum pulang. Sepulang kerja, aku berniat menemui Salma. Apapun keputusannya, aku terima. Setidaknya, aku memilih jujur kepadanya. Akan lebih sakit, jika Salma mengetahui hal ini dari orang lain.
Aku dan Salma meet up di salah satu kafe yang tak jauh dengan kampus. Kebetulan ia baru pulang setelah bimbingan.
"Sudah lama? Maaf ya telat .... Biasalah dosen suka ngga konsisten sama jadwal!" Keluhnya yang tiba tergopoh-gopoh.
"Ngga kok, santai aja! Nih minum! Udah aku pesenin!" Ucapku menyodorkan minuman untuknya.
"Thanks!"
"Mau makan? Biar aku pesenin juga!"
"Ngga deh! Masih kenyang! Makanan ringan ini aja!" Ucapnya mencomot siomay didepannya.
"Gimana revisiannya?" Tanyaku membuka pembicaraan yang kemudian dilanjutkan dengan keluhan Salma. Seperti biasa, kami selalu berbincang-bincang random tak tentu.
"Sal, kamu percaya ngga mitos tentang persahabatan, yang katanya, persahabatan bukanlah persahabatan sesungguhnya jika tidak pernah menghadapi masalah percintaan yang sama!"
"Tumben bahas kek gini? Ngga bakal deh Yud aku suka sama tunangan mu!" Ucapnya tertawa. Tapi kenyataannya itu benar-benar terjadi diantara kita Sal!
"Udah jawab aja sih, susah banget! Kemarin aku dapet curhatan!" Dalihku. Meskipun sejak tadi aku berusaha biasa aja padanya. Menahan untuk bercerita hingga pada konfliknya.
"Hmmm ngga tau ya .... Soalnya kita ngga ngalamin sih! Semoga ngga juga!"
"Semisal ngalamin gimana?"
"Misalnya nih ya, ini misal loh! Kamu kan tau kalau aku suka mas Algha terus kamu malah ngegebet mas Algha juga. Meskipun hal ini sepertinya tidak mungkin, karena kamu sudah punya tunangan lain. Mungkin aku akan marah sama kamu. Ya kali udah tau gebetanku masih kamu gebet!"
"Semisal itu terjadi, apa pertemanan kita akan putus?"
"Ih kamu ngomong apa sih Yud! Random banget deh! Ngga mungkin itu terjadi sama kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Kamu! [SELESAI]
Teen FictionTerkadang hidup tak seperti apa yang kita bayangkan. Boleh jadi hari ini sesuai dengan rencana kita, namun besok yang terjadi diluar nalar kita. Jodoh, rezeki, maut, sudah tergariskan sedemikian rupa. Hanya saja, mampukah kita menjalaninya dengan ik...