Cobaan

1.6K 125 6
                                    

Happy New year semua 🥳🥳🥳🥳

Gimana satu tahunnya yang kemarin? Pasti ada seneng dan susahnya kan?

Tapi, bagaimanapun tahun kemarin dan tahun-tahun sebelumnya, tetap patut kita hargai dan syukuri. Karena Allah masih memberikan kita kesempatan untuk sampai di tahun kali ini.

Ambil pelajaran yang baik dari tahun kemarin, dan berusaha menjadi lebih baik ditahun ini....

Jangan berputus asa buat kalian yang masih belum tercapai cita-cita dan keinginannya ya...

Dan jangan pernah merasa bangga diri terhadap pencapaian yang sudah kita capai!

Terus semangat 💪💪💪

Kira-kira apa nih harapan kalian ditahun ini?

Yuk saling berbagi dan saling mendoakan....

Apapun yang kita targetkan dan kita inginkan semoga tercapai aamiin 🤲🏻

Jangan lupa vote dan komen yang rame biar besok update lagi☺️

Selamat berlibur 🤗

***









Kenapa move on itu susah banget sih? Saat hati sudah benar-benar mantap untuk melupakan, nyatanya dia kembali mengingatkan kenangan. Aku kira setelah lima bulan lebih tidak berkomunikasi dengan Irsyad membuat ku lupa dengannya. Ya, meskipun aku masih menyimpan kontaknya, namun sejak menikah kami benar-benar tak saling menghubungi. Hanya saja saling menonton story'.

Setelah pertemuan kemarin, lagi-lagi hatiku bimbang. Perasaan itu kembali menghantui. Kenyamanan saat aku bersamanya terus membayangi. Kenangan saat bersamanya sangat melekat di memori. Oh Tuhan! Seandainya ada obat yang bisa dibeli untuk melupakannya, aku ingin mengonsumsinya!.

Jujur, baru kali ini aku uring-uringan hanya karena cowok. Sebisa mungkin aku mengontrol diri agar tidak mengganggu kegiatan ku. Nyatanya susah.

Aku capek!Capek fisik! Capek batin! Alhamdulillah masih hidup!.

Sudah hampir seminggu aku seperti ini. Mengerjakan laporan lebih lama dari biasanya, sering melamun, bahkan modyan. Sejak pagi aku datang ke kantor berhadapan dengan komputer untuk menyelesaikan laporan yang seharusnya kemarin selesai.

"Ay! Laporannya sudah?" Tanya mbak Anita menghampiri ku.

"Sudah sih mbak .... Tapi belum rapi!" Jawabku ragu. Ada beberapa tabel yang belum tepat peletakannya.

"Tumben kamu? Cepet ya! Pak bos otw kesini soalnya. Biar sekalian di cek sama beliau!"

"Iya mbak maaf!" Cicitku menggigit bibir. Ayo ayu! Kamu harus profesional! Jangan melibatkan masalah mu dengan pekerjaan.

The power of kepepet emang beda. Padahal sejam lalu aku merapikan tabel tak kunjung selesai. Namun setelah mbak Anita memberi instruksi, aku mampu menyelesaikan tabel itu dalam waktu lima menit. Amazing! Untung saja pak bos belum datang, jadi masih bisa di cek dulu oleh mbak Anita.

Tempat ku Bekerja berada di lantai 3. Sedangkan Sulis, yang kebetulan diletakkan di perusahaan yang sama denganku berada di lantai 2. Tugas kami berbeda, bahkan kami jarang bersama. Aku diletakkan di bagian pemasaran, sedangkan Sulis di properti. Jadi, jangan heran jika aku tak bersamanya.

Jodohku, Kamu! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang