Camping

1.6K 141 3
                                    

MASIH HARI KAMIS KAN? WKWK

NIATNYA MO UPDATE TASI PAGI, TAPI GARA-GARA BANYAK URUSAN, TERUS KELUPAAN:)

PAS KEINGET MALAH BELUM SEMPET;)

NGGA APA-APA KAN DI MENIT-MENIT TERAKHIR HARI INI😂

TERIMA KASIH SUDAH MENUNGGU:)

KOMEN DONG YANG RAME!!!





****

Sejak seminggu yang lalu, Salma benar-benar menghindari ku. Aku chat tak pernah dihiraukan. Bahkan,di grup organisasi pun ia tak menampakkan diri sama sekali. Padahal hari ini divisiku sedang mengadakan event camping. Semua alumni sudah pasti diundang. Aku tak berjanji hadir pada panitia, karena harus bekerja. Entah Salma akan hadir atau tidak.

Drttt!

Tiba-tiba handphone ku bergetar. Aku mengabaikannya karena sedang mengiris bawang hingga bergetar yang kedua kalinya. Aku pun memutuskan untuk cuci tangan. Kulihat handphone ku bertuliskan 'SBA Lia' ketua divisi tahun ini.

"Assalamualaikum" jawabku.

"Waalaikumussalam, Mbak ada dimana?"

"Ditempat kerja, kenapa dek?"

"Nanti bisa hadir ngga mbak? Butuh juri buat Tahfidz! Ada mbak Salma juga kok!"

"Duhh gimana ya, saya di pulangnya sore!"

"Acaranya habis isya' kok mbak! Mau ya .... Ini atas usulan mbak Salma loh!"
Benarkah Salma mengharapkan aku hadir. Aku bukannya tak ingin hadir, hanya saja aku takut Salma menghindari ku. Terlebih jika mas Algha juga hadir. Aku tak ingin menyakitinya.

"Insyaallah dah! Nanti aku izin dulu ya ....!" Finalku, kemudian ditutup oleh Lia.

Tak lama setelah ku menutup telpon dari Lia, handphone ku kembali bergetar. Menunjukkan profil mas Algha disana.

"Assalamualaikum!" Ucapnya setelah kumenekan tombol hijau.

"Waalaikumussalam!"

"Neng, besok ada acara ngga?"

"Kenapa mas?"

"Besok ada reuni keluarga di ndalem! Muya pingin sampeyan ikut!"

"Ngga deh mas! Malu! Lagian nanti kayaknya mau ikut campingnya anak Tahfidz!"

"Sampeyan hadir?"

"Nggih Insyaallah, barusan Lia ngundang!"

"Ya sudah kita bareng aja! Pulangnya langsung ke ndalem?"

"Tapi mas! Ada Salma!" Lirihku.

"Kenapa memangnya?"

"Ay takut kalo Salma ngeliat kita malah makin marah sama Ay!"

"Saya bisa jaga sikap kok!"

"Nggih pun terserah!" Pasrahku.

"Saya jemput di rumah ya!"

"Nggih!" Ucapku kemudian mengakhiri percakapan kami.

***

Langit menguning, matahari pun menyingsing. Daun-daun menari menghibur hati. Kerikil-kerikil menggelitik kaki. Baru beberapa saat yang lalu aku tiba di Puncak Panorama, tempat camping dilaksanakan. Tadi, sepulang kerja mas Algha sudah di rumah. Dia meminta izin kepada Baba untuk camping sekaligus menginap di As-Syafi'iyah.

Jodohku, Kamu! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang