صباح الخير
Apa kabar semuanya?
Semangat yuk semangat 😊
Cuma mau ngasih tau, kalau di cerita ini alur waktunya dipercepat ya guys heheh....
Jadi jangan bingung😂
****
Apa pendapatmu tentang semester akhir? Entahlah aku tak bisa menjelaskan secara detail. Intinya kepalaku pusing menghadapi ini semua. Namun, mau tak mau tetap saja aku jalani. Kalau kata Salma, "Ndang mari, Ndang rabi."
Tapi aku bersyukur, kesibukan di semester akhir ini membuat ku lupa akan beban-beban ku.Saking sibuknya, sampai tidak sempat memikirkan hal yang tidak penting, begitu lebih tepatnya. Kesibukan ku KKN selama tiga bulan tak terasa terlewatkan begitu saja. Bersama orang-orang baru, keluarga baru, 100 hari kita lewati. Banyak pelajaran yang kudapatkan. Tak hanya teori, bahkan aku mampu membuktikan kebenaran suatu teori. Menghadapi berbagai permasalahan masyarakat menumbuhkan jiwa mental kedepannya.
Saat KKN kemarin, aku sadar, bahwa hidup bermasyarakat tak semudah yang kupikirkan. Menyatukan berbagai macam pandangan dan pikiran bukan hanya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan namun juga untuk mencapai kemaslahatan. Menemui berbagai macam karakter yang terkadang membuat diri ini merasa lelah. Namun tak jarang juga menjadikan diri ini lebih kuat.
Kehidupan mahasiswa semester akhir masih berlanjut. Setelah KKN, aku magang disalah satu perusahaan di kotaku.
Kebetulan, aku ditempatkan di perusahaan tour and travel haji dan umroh. Disini aku merasakan lelahnya bekerja. Duduk seharian didepan layar komputer, hanya memandang angka dan huruf. Tak jarang, hal itu membuat punggung ku nyeri. Tapi, hal itu tetap membuatku semangat. Semua orang di sekitar ku baik, bahkan sangat baik. Begitupun pemilik dari perusahaan ini.
Aku belum pernah bertemu dengannya, namun aku selalu mendengar cerita dari para karyawannya. Perusahaan ini tidak langsung di pegang oleh sang pemilik, sebab sang pemilik memiliki tanggung jawab mengelola pesantren. Sesekali berkunjung untuk mengontrol perkembangan perusahaan ini. Namun, selama dua Minggu aku disini belum sama sekali bertemu dengannya.
Hari ini kebetulan hari pertama pertemuan semua calon jamaah haji tahun ini. Untuk memberi tahu jadwal beberapa kali manasik juga tanggal keberangkatan. Memang jadwal keberangkatan terhitung satu bulan dari sekarang. Itu artinya masih ada lah waktu aku disini. Karena lama magangku tidak lebih dari dua bulan. Acara pertemuan tidak diadakan di kantor, sebab tempat belum memadai. Pihak kantor memang sudah memiliki gedung yang disewa setiap tahunnya untuk acara ini. Katanya sih, dalam waktu dekat akan ada pembangunan gedung khusus dimanfaatkan saat seperti ini.
Mbak Anita, selaku pamongku selama magang memintaku untuk mendampinginya hari ini. Tidak terlalu jauh sih dari kantor, namun memintaku untuk langsung pulang selepas acara. Aku kira hari ini akan bertemu dengan pemilik perusahaan, ternyata tidak. Beliau sedang ke luar kota katanya.
Mbak Anita memintaku untuk menjaga meja registrasi. Menyambut para calon-calon jamaah haji yang berdatangan.
Sebagian besar dari mereka adalah diatas paruh baya. Memanglah, saat ini saja untuk menunggu panggilan bisa sampai tiga puluh tahun. Bayangkan, jika aku mendaftar di umur saat ini saja dua puluh tahun dan masih harus menunggu dua puluh tahun. Itu artinya aku akan berangkat haji umur lima puluh tahun nanti.
Aku tak bisa membayangkan bagaimana jika Baba dan Mama mendaftar di umur sekarang. Seberapa sepuhnya beliau jika harus menunggu tiga puluh tahun. Aku khawatir Baba dan Mama tidak mampu berjalan antara Safa dan Marwah. Aku hanya berharap semoga Baba dan Mama mampu ziarah Makkah dan Madinah dalam waktu yang dekat. Bahkan aku ragu, akankah Baba dan Mama masih ada tiga puluh tahun mendatang? Panjangkan umur Baba dan Mama ya Allah ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Kamu! [SELESAI]
Teen FictionTerkadang hidup tak seperti apa yang kita bayangkan. Boleh jadi hari ini sesuai dengan rencana kita, namun besok yang terjadi diluar nalar kita. Jodoh, rezeki, maut, sudah tergariskan sedemikian rupa. Hanya saja, mampukah kita menjalaninya dengan ik...