Langit mendung masih menghiasi kota Seoul. Tersisa rintik hujan gerimis yg membasahi bumi sejak semalam.
Acara pemakaman baru saja selesai beberapa menit yg lalu. Sunghoon dan keluarganya pun baru kembali ke kediaman besar mereka. Sunoo tidak memiliki siapapun lagi,maka mereka memakamkannya di pemakaman keluarga Park.
Sunghoon hanya terduduk di kamarnya. Ia tidak bisa berbohong jika ia lah yg paling merasa kehilangan Sunoo. tentu saja, ia yg paling sering menghabiskan waktu bersama lelaki itu.
Ceklek.
Oeeek ...Nyonya Park membuka pintu kamar Sunghoon dengan perlahan. Saat itu juga suara tangisan seorang bayi terdengar. Sunghoon menoleh ke arah dimana sang ibu berjalan menghampirinya.
"Sunghoon ah... Sangwon dari tadi tidak mau berhenti menangis... Coba kau lihat?" ucap Nyonya Park cemas sambil beberapa kali menoleh ke arah bayi mungil yg sedang menangis dalam gendongannya.
Sunghoon terdiam cukup lama sebelum mengampiri ibunya. ia menatap bayi laki-laki itu dan mengambilnya perlahan.
Bayi itu terdiam. Isakannya mulai berhenti,walau Sunghoon tidak melakukan apapun, ia hanya meggendongnya saja.
"syukurlah... Sangwon sudah tenang... " Nyonya Park mengelus kepala cucunya itu penuh kasih sayang.
"baiklah...kalau begitu ibu pergi dulu. Setelah Sangwon tidur, kau juga harus segera beristirahat" Nyonya Park keluar dari kamar itu meninggalkan Sunghoon bersama Sangwon saja.Sunghoon menatap mata bayinya itu dengan sayu. Walaupun mata Sangwon belum terbuka sempurna, tapi jelas tatapannya mengarah pada Sunghoon, ayahnya.
Tatapan Sunghoon yg sayu langsung berubah ,dan ia tersenyum melihat putra kecilnya itu menguap. Sangwon yg beberapa detik lalu menangis keras kini hanya terdiam mengantuk,sepertinya.
Sunghoon membelai sayang tubuh gemuknya. Ia bersenandung lirih untuk meninabobokan Sangwon,yg hanya dibalas dengan luapan kecil bibir mungil bayi itu. Sunghoon memainkan tangan mungilnya sambil sesekali mencium pipinya gemas.
Sunghoon tersenyum lagi, menghasilkan lengkungan indah diwajah tampanya.
"ibumu pasti merawatmu dengan baik ..." ucap Sunghoon sambil teringat wajah cantik istrinya yg sudah pergi itu.
" ibumu sangat menyayangimu,,, Sangwon ah.. sangat.."Sunghoon berbicara panjang lebar tentang Sunoo. tentu ia tidak bodoh berpikir Sangwon akan mengerti, ini hanya pengalihan... dari kehilangannya, kerinduan, dan kehampaannya karena kepergian Sunoo.
Beberapa menit kemudian Sangwon telah tertidur dalam pelukan Sunghoon. begitu nyenyak hingga Sunghoonpun tak tega meletakkannya.
Sunghoon menghela nafasnya sambil menengadahkan pandangannya ke langit-langit kamar. Ia merasa hampa,ada sesuatu yg hilang dalam dirinya. Sesuatu yg ia tidak mengerti apa itu. ia hanya bisa merasakan jiwanya mencari sesuatu itu.
.....
Sesuatu itu membuat lubang kosong dalam diri Park Sunghoon,seperti kehilangan separuh jiwanya.
Sangat berat baginya menjalani hidup tanpa Sunoo disampingnya.
Sunghoon yg dulu sangat mandiri, egois dan melakukan segala sesuatu hanya yg ia butuhkan saja, tiba-tiba harus memberi ruang untuk kehadiran pasangan yg tidak ia harapkan,, Sunoo.
Sunoo perlahan mengisi ruang kosong yg Sunghoon berikan, .. bahkan dengan beraninya Sunoo memaksa masuk lebih dalam dan membuat Sunghoon harus memberi ruang lebih untuk Sunoo.. yg mungkin itu lebih dari separuh dirinya.
Yang lebih keterlaluan,Sunoo mengambil alih sebagian kehidupan Sunghoon, memaksanya bergantung...
Sunghoon terbiasa terbangun di pagi hari hanya dengan bantuan jam yg sudah ia set sebelumnya untuk berdering ketika jam 7...itu sebelum Sunoo datang dan membuatnya hanya akan bangun jika istrinya yg cantik itu membangunkannya dengan panggilan dan ciuman hangat sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up this is Sungsun
FanfictionIsinya cerita-cerita pendek kapal Sungsun. Beberapa bisa aja jadi 🔞 Genre berubah-ubah BxB GS maybe? M-preg sesuai mood saja