.
.
.
.
.Jujur saja Sunoo Ragu!
Iya, ragu pada Sunghoon, kekasihnya.
Ini sudah bulan ke 3 mereka menjadi sepasang kekasih, tapi Sunghoon belum juga membuat pengumuman resmi.
Bukannya Sunoo ingin menyombongkan diri, tapi pengakuan itu sangat penting! Itu seperti kau bangga memiliki kekasih seperti ku! Sunoo mengatakan itu pada dirinya sendiri.
Tidak ada yang salah dengan dirinya, ia cantik, cukup pintar, dan menggemaskan, hanya saja nasib nya cukup buruk karena selalu menjadi sasaran empuk perundungan.
Selain itu, Sunoo lebih dari kata layak untuk menjadi milik Park Sunghoon!
Sunghoon bodoh!
Umpatan Sunoo setiap kali ia kesal pada kekasih tampannya yang bodoh dan super tidak peka itu.Berulang kali Sunoo memberi umpan, pembicaraan tentang statusnya yang demi apapun, murid lain masih menganggapnya pesuruh Sunghoon!
Memalukan bukan?
Padahal ia tidak pernah lagi diperlakukan seperti itu, membeli minuman, mengerjakan PR, atau membawakan tas Sunghoon, semua tugas itu sudah tidak Sunoo lakukan.Sunoo hampir selalu bersama Sunghoon dan teman-temannya. Atau jika tidak, ia akan bersama Jungwon.
Bayangkan semembingunkan apa statusnya sekarang di mata murid-murid lain? Ia selalu disamping Sunghoon, tanpa pengumuman statusnya sudah bukan lagi pesuruhnya, apa akan ada yang berpikir ia sekarang kekasih nya?Tidak! Tidak ada!
Mereka semua mulai berpikir ia tukang semir sepatu penjilat yang mencoba merayu tuannya hanya agar ia bisa ikut masuk ke dalam rumah mewahnya.
-Jangan dipikirkan itu hanya perumpamaan murahan-Tidak ada yang berpikir ia adalah seseorang yang berhasil menaklukkan pemuda tampan dingin itu. Bukankah itu sebuah kehebatan? Apa salahnya jika Sunoo ingin semua orang tahu?
Oh baiklah, Sunoo ingin menyombong, sedikit. Toh itu sebuah kenyataan.
.
.
.
.
Sunoo berjingkat kaget ketika tiba-tiba Sunghoon sudah duduk di sebelahnya.
Sejak semester baru bangku diubah menjadi berdampingan, dan Sunghoon tanpa berpikir panjang menarik Sunoo untuk duduk di sebelahnya. Saat itu, Sunoo abai dengan cekikikan murid lain yang menyumpahinya karena kesialan Sunghoon menjadikannya teman sebangku -mereka berpikir hidup Sunoo sudah berakhir karena itu, lol-
"Hoon, ayo ke kantin" Ajak Jay dan Jake bersamaan.
"Tidak, kalian saja"
Sunoo menoleh, ketiganya baru saja kembali dari berlatih untuk pertandingan final melawan SMA sebelah, masih menggunakan seragam basket mereka.
"Oh~ kau ingin berduaan ya?"
Jake menaik turunkan alis tebalnya dengan wajah menyebalkan.
"Yaampun, kau baru saja meninggalkan Sunoo beberapa jam untuk berlatih, dia tidak akan- asdsdkfdk"Sunoo tersenyum kecut. Ekspresi yang sangat dipaksakan.
Jay membungkam paksa Jake yang berniat menggoda pasangan itu lebih jauh.
"Apa sih?!" Protes Jake setelah dengan usaha ekstranya bisa menggigit Jay.
"sakit tahu!"
"Siapa suruh membungkamku huh?"
"Sudah pergi sana, dasar pengganggu" usir Sunghoon.
"okay okay,,, silakan berkencan!"
Sunoo terheran karena tingkah kedua sahabat Sunghoon itu, ia tidak tahu jika mereka bertiga bisa sangat jenaka seperti itu, mempermasalahkan hal-hal kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up this is Sungsun
FanficIsinya cerita-cerita pendek kapal Sungsun. Beberapa bisa aja jadi 🔞 Genre berubah-ubah BxB GS maybe? M-preg sesuai mood saja