.
.
.
.
Sunghoon baru saja terbangun di kamar mewahnya.
Menoleh sejenak pada sisi ranjangnya yang kosong dan dingin. Pria itu belum beranjak dan malah memilih membuka handphonenya, dengan tubuh bagian atas yang tidak terbalut apapun.Sunghoon meringis kecil, seringkali saat tidur ia tidak sengaja membuat luka di telapak tangannya kembali terasa sakit.
Meski sudah menutup dan tidak terbalut lagi.Hal yang pertama ia lihat adalah isi galeri nya. Beberapa notif email pekerjaan ia abaikan lebih dulu.
Mencari gambar putranya itu. Ia sangat merindukannya. Dan Sunoo tentu saja.Lucu.
Bahkan sampai saat ini terkadang ia tidak percaya, bayi menggemaskan itu adalah bagian dari dirinya.Jika saja mereka ada disini sekarang, ...
Sunghoon bermonolog pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat melihat beberapa video Shion, Pria itu memijat pangkal hidung mancungnya dan beranjak membersihkan diri.
Sepi sekali tanpa Shion dan Sunoo dalam hidupnya.Tok tok.
"Tuan, Tuan Jake menunggu di bawah..."Sunghoon hanya berdeham menjawab Pak Han, sambil menyemprotkan parfum pada tubuhnya.
"Apa Anda akan tetap bekerja di akhir pekan?"
Lagi, Sunghoon hanya menjawab singkat.
"Baik akan saya buatkan teh hangat dan sarapan..."
Sunghoon melirik kepergian Pak Han, pelayan setianya itu juga beberapa akan pergi siang nanti. Lengkap sudah kesepian yang akan Sunghoon alami.
"dadada..!"
Sunghoon menoleh, terkekeh melihat bayi mungilnya yang digendong Sunoo sedang memanggil dirinya sambil memekik lucu. Kedua tangan gendut Shion meraih kearahnya.
"Shion ah"Buntalan menggemaskan itu sudah siap berpindah sandaran, tapi si ayah menggoda beberapa kali.
"Cepat ah! Nanti nangis lo, anaknya!"
Sunoo sudah agak pegal sebenarnya menyodorkan Shion, anak itu cukup gemuk untuk bayi seusianya, lumayan membuat lengannya sakit."Kangen ayah tidak?" Ucap Sunghoon sambil menciumi pipi merah milik putranya itu, seolah mengerti Shion memekik senang setelah berada di dekapan ayahnya.
"Ku kira kau baru akan pulang besok, sayang."
Sunghoon membagi konsentrasinya pada Sunoo. Lelaki itu beberapa kali merenggangkan tubuhnya setelah meletakkan koper di depan lemari pakaian."Sunghoon, ini sudah hari minggu, aku kan sudah memberitahu kapan aku pulang."
Sunoo duduk lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Uuh capeknya...""Oh ya? Kukira masih sabtu."
Sesekali Sunghoon meladeni si kecil yang berceloteh itu.
"Aku lupa hari karena kalian tidak disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up this is Sungsun
FanfictionIsinya cerita-cerita pendek kapal Sungsun. Beberapa bisa aja jadi 🔞 Genre berubah-ubah BxB GS maybe? M-preg sesuai mood saja