STRANGER (1) 🔞

9.3K 366 10
                                    


This is a warn ya, untuk stranger semua bagiannya akan ku kasih tanda 18+, kenapa?
Karena akan ada kata2 vulgar, kasar dan eksplisit, bukan karena semua bagian nanti ada adegan hot nya ya, gila aja bisa tremor yg nulis nanti 
Jadi silakan di skip kalo g nyaman bacanya, okay?

.

.

.

.

.

.

Sunghoon melajukan mobil audi hitamnya meninggalkan kantor consulat korea di NewYork menuju Nashville, tempat tinggalnya.

Sudah beberapa minggu ini ia mengurus berkas-berkas kepindahannya ke Negara asalnya, Korea Selatan. Bukan karena berbelit-belit untuk mengurus itu, Amerika termasuk Negara dengan pelayanan terbaik untuk warga negaranya.

Sunghoon harus membagi waktu dengan pekerjaan freelance dan juga terkadang meeting dengan klien.

Sekedar informasi, pria tampan ini bekerja sebagai designer graphic freelance dengan alasan tidak sudi memakai uang dari sang ayah yang seorang bos perdagangan organ manusia di Amerika.

Sunghoon memarkirkan mobilnya dihalaman rumah yang luas itu. Beberapa bodyguard berpakaian hitam dengan badan kekar berjaga hampir di setiap sudut rumah. Ah, berarti sang Ayah berada dirumah.

Ia mengambil beberapa totebag berisi barang-barang yang sebenarnya bukan miliknya, tapi milik seseorang yang sedang ia tuju kamarnya.

"akh!!! Please... kumohon hentikan!! Ini sakit"

Langkah kakinya terhenti. Sunghoon menghela nafasnya dengan kasar.
"damn" Sunghoon mengumpat pelan.

Demi apapun ini masih tengah hari, dan ia harus mendengar suara tidak senonoh itu.

Dengan cepat, ia melangkah berbalik arah menuju kamarnya di lantai 2. Totebag yang ia bawa diletakkan begitu saja di ranjang medium sizenya. Akan ia berikan ketika sang ayah pergi dari Kamar itu nanti.

Ya Sunghoon dengan yakin menebak sang ayahlah yang berada dikamar itu. Bersama dengan pemuda manis yang dipaksa melayaninya tentu saja.

Sang kakak sedang berada di kantor seharusnya jam siang begini, sebuah perusahaan ekspor yang dijadikan kedok bisnis illegal keluarga ini. ya walaupun jika ia dirumah sang kakak juga bisa saja berada di Kamar itu.
Gila bukan?

Sunghoon merebahkan tubuhnya memandang langit-langit tinggi kamarnya.

Sial.

Ia terpikir pemuda malang itu.

Seorang pemuda asing korea yang tidak sengaja ditemukan kakaknya sedang menangis di pojokan luar supermarket karena kehilangan tas berharganya.

Ia masih tidak tahu harus kasihan karena pemuda itu kehilangan barang-barang dan surat berharga nya atau karena kesialannya yang harus bertemu dengan kakaknya.

Masih lebih baik mana, mati karena kelaparan di jalan, atau dipaksa melayani nafsu bajingan kakak dan ayahnya.

....................

Beberapa bulan yang lalu.

Sunghoon sedang mengerjakan proyek desain nya ketika sang kakak memasuki rumah dengan seorang pemuda asing di belakangnya.

"ini adalah rumahku,,, kau bisa tinggal sementara disini"

"who, Max?" sang ayah yang duduk menikmati kopi sambil membaca Koran itu langsung memusatkan perhatiannya pada pemuda manis itu.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang