STRANGER (3) 🔞

4.6K 335 21
                                    

Hari ini, pesta yang Max maksud digelar. Meriah. Mewah. Tidak ada satupun dari mereka yang berpakaian biasa.

Dengan Tuxedo, dandanan klimis yang sebenarnya itu tidak akan berarti apapun, karena pada akhirnya semua itu akan tertanggal nanti, ya tentu saja ... ini pesta seks.

Pesta itu memang bukan diadakan di rumah utama, tapi di sebuah bangunan luas yang memang sengaja dibangun Tuan Park di sebelah kanan bangunan utama, lengkap dengan puluhan kamar suit yang memang dipersiapkan untuk para tamu.

Bukan, bukan Tuan Park merangkap bisnis prostitusi, ini jauh lebih besar dari itu.

Para tamu adalah golongan elit di Amerika, mereka yang memegang jabatan penting dan beberapa bos besar yang menyokong bisnis illegal Tuan Park.

Ini seperti suap, tapi dalam bentuk seks, tentu uang juga berperan disini, hanya saja bersifat lebih privat.

Kegilaan Tuan park benar-benar di level yang berbeda. Tapi untuk seorang pebisnis, ini cukup bisa dimengerti bukan?

Uang yang ia keluarkan untuk membangun tempat mewah ini, biaya pesta yang ia adakan beberapa bulan sekali, suap, dan tentu saja, beberapa pekerja seks terbaik yang disediakan, akan kembali berkali lipat jika para bajingan ini melakukan tugasnya dengan baik setelah dimanjakan malam gila seperti ini.

Kegilaan Tuan Park inilah yang membuat Sunghoon muak. Ia sama sekali tidak tertarik mengikuti pesta gila itu setelah untuk pertama kali nya ia dipaksa ikut dan berakhir meniduri seorang wanita yang usianya terpaut 5tahun dengannya, lebih tua. Saat itu Sunghoon baru berusia 15 tahun.

Sunghoon berniat mengunci diri di kamar sebenarnya, sebelum ia berpapasan dengan Max yang menarik paksa Sunoo untuk mengikuti langkah besarnya.

"where will you take?"

" I just wanted to meet you" Max masih menggenggam erat tangan Sunoo. Tidak menghiraukan ringisan pria cantik itu sejak tadi.
"inviting him to a party isn't such a bad idea, right?"

Sunghoon memperhatikan Sunoo, menelisik dari atas hingga kebawah. Pandangan keduanya bertemu tanpa sengaja,. Sunghoon memejamkan matanya, ia yakin tujuan Max lebih dari itu.

"C'mon man,.. hei... the party was very lively, you will regret if you miss it this time...aren't you going to leave in a bit? at least, enjoy this moment for the last time, huh"

"Hei, ... hei!"
Sunghoon berakhir mengikuti Max dan Sunoo. Alasannya hanya satu, memastikan Sunoo tidak berakhir melayani pria asing lagi.

Dentuman music keras di hall ini cukup memekakkan telinga. Beberapa berjoget, berciuman panas di sofa, atau hanya sekedar mengobrol disana.

Ini  seperti club malam. Persis. Beberapa mungkin sudah memulai seks di kamar-kamar itu.

Sunghoon berdecak kesal mendapati ayahnya bercumbu panas dengan seorang slut disana.

Tua Bangka tidak tahu malu, begitu desisnya pelan. Bukan karena ia takut, tapi ia benar-benar kehabisan kata-kata.

Dan Max, dengan liar mencium Tiff yang sepertinya sudah menunggu. Dan gilanya, Max tidak melepas tangan Sunoo,

Wanita cantik berambut pirang itu terlihat anggun dan seksi dengan gaun belahan dada dan paha yang rendah.

"this bitch you talkin' about, baby?" Tiff bergelayut manja pada Max, memandang remeh pada Sunoo yang sesekali meringis karena pergelangan tangannya terasa perih.
"oh, hei Sunghoon... you getting more handsome and... sexy?"

Katakan Tiff juga sama gilanya dengan Max, wanita cantik itu memandang Sunghoon dengan liar, memperhatikan dari atas ke bawah dan berhenti tepat di kejantanan calon adik iparnya itu. Jilatan bibir seduktif dan tatapan nakal. So, who's the real bitch here?

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang