Baby in Me (5)

2.3K 189 76
                                    

.
.
.
.
.

Yang menjadi pertanyaan hanya 1, apa Sunoo bisa tetap memegang janji pada dirinya sendiri.?

.
.
.

Selama 4 hari, Sunoo menghabiskan waktu nya bersama sang ayah ketika pulang sekolah. Ia mengajak ayahnya ke restaurant dimana Sunghoon mengajak nya makan beberapa minggu yang lalu.

Tentang bagaimana ia mendapatkan uang, Sunoo bertekad untuk tidak menyembunyikan apapun pada ayahnya kecuali tentang malam bersama Sunghoon.

Saat ini, anak dan ayah itu sedang berjalan menuruni anak tangga.

"Ayah hati-hati"

"Ayah tau,... Kau yang lebih mengkhawatirkan, jaga dirimu baik-baik. Jangan pulang larut malam, dan Jaga kesehatan, hm?"

"Aku sudah besar ayah," Sunoo mendengus pelan, berpura kesal pada ayahnya.

"Ayah tau, tapi bagi ayah kau masih putri kecil ayah. Oh ya... anak laki-laki bernama Sunghoon itu, kau harus menjaga jarak darinya"

"Kenapa? Sunghoon anak yang baik kok, dia menolongku saat pria mabuk itu mau melecehkanku,"

"Sunoo... Ayah tidak mengatakan dia baik atau buruk, hanya saja, kami sama-sama laki-laki, ayah tau dia menyukaimu... Tidak ada yang tau apa yang bisa dia lakukan pada anak gadis ayah ini"

Sunoo membulatkan mata rubah cantiknya.
"Ayah! Dia tidak mungkin menyukaiku, lagipula..."
Wajah putih itu merona karena ucapan sang ayah, malu dan juga menyesal bagaimana pada kenyataannya ia sudah melepas mahkota kegadisannya dengan pemuda yang ia bela itu.

"Lagipula apa? Kau juga menyukainya? Tidak. Ayah tidak siap kehilangan putri ayah secepat ini."

"Ayah! Aku tidak mengatakan itu."

Tuan Kim tertawa karena tingkah lucu Sunoo. Sudah cukup lama ia tidak mendengar putrinya ini merengek.
"Oh ya, jangan lupa juga untuk mengunci pintu. Ayah tidak tau sejak kapan kau memasang kunci dan terali itu, tapi itu sangat berguna."

"Anak laki-laki yang ayah suruh aku menjauhinya itu yang memasangnya, ayah... Dia baik kan?"

"Astaga, aku salah bicara. Baiklah ayah berangkat. Kau juga harus bergegas,"

Keduanya berpisah di jalan utama. Sunoo menunggu bus datang sedangkan sang ayah berjalan ke arah stasiun yang tidak jauh dari sana.

Gadis cantik ini memulai harinya seperti biasa. Tidak ada yg berubah dari kebiasaannya.
Ia masih berangkat di jam yang sama, naik bus yang sama dan duduk di tempat yang sama.

Sungguh, tidak akan ada yang tau bagaimana ia bersyukur hari hari ini ia bisa kembali merasakan itu semua dengan perasaan lega seperti ini setelah sebelumnya ada ketakutan besar yang tidak bisa ia jelaskan.

.
.
.
.
.

"Soal kali ini sangat sulit!"

Sunoo tertawa mendengar keluhan Jungwon.
"Tidak kok, ini semua sudah diajarkan Minggu lalu" Sunoo menjulurkan lidahnya bermaksud menggoda Jungwon.

"Haaah! Aku tidak bisa... Bagaimana ini?"

"Jungwon, ini baru simulasi, kita masih bisa belajar lagi untuk ujian,"
Sunoo menoleh ke arah bangku Sunghoon. Hasil kali ini Sunghoon mendapat nilai yang cukup baik, ia tidak berbohong ketika mengatakan belajar sendiri selama beberapa hari ini.
Gadis cantik ini segera mengalihkan pandangnnya ketika Sunghoon tanpa sengaja menatap ke arahnya.

"Sunoo, bagaimana kalau kita tidak bisa satu universitas karena nilaiku yang buruk?" Jungwon kembali merengek, membuat Sunoo terkejut dan lagi-lagi tertawa karenanya.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang