CRUCIAL (1)

3.4K 269 26
                                    


Langit di kota Seoul malam ini kurang bersahabat. Ia tak henti-hentinya menumpahkan air yang begitu lebat ke bumi, membuat siapapun malas untuk keluar.

Termasuk pria yang tengah menatap buliran air hujan di balik jendela kaca di ruang kerjanya.

Jas putih yang merupakan identitas pekerjaannya hanya digantung begitu saja di pojok ruangan itu.

ia seharusnya sudah pulang sejak 1 jam yang lalu, hanya saja, hujan tiba-tiba ini sukses mengurungkan niatnya. Bukannya apa-apa,,, ia tidak terbiasa mengemudi saat turun hujan.

Seulas senyuman menawan tampak menghiasi wajahnya yang sedari tadi tampak sendu itu.

Lagi-lagi ia teringat ibunya yang meninggal hampir 1tahun lalu karena sakit.

Jika saja ibunya masih ada,,,, ia akan pulang apapun yang terjadi. Sang ibu pasti sudah menyiapkan sup hangat untuknya lalu menyambut kedatangannya dengan senyuman selamat datang.

Kriiiing......

Saat sedang asik melamun, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.
"yobeoseyo..." sapanya pada sang penelfon.

" Sunghoon hyeong, neo eodiya jigeum??? Aku butuh bantuanmu sekarang.... bisa kau kembali ke rumah sakit saat ini juga?" seorang lelaki bertanya panjang lebar dengan nada gemetar.

" aku masih di ruanganku Jungwon ah... waeyo??? Aku harus kemana?" pria bernama Sunghoon itu tampak memperhatikan ucapan lelaki yang dipanggilnya Jungwon itu.

" Syukurlah... cepat ke ruang operasi sekarang juga... nanti ku beritau,,,"

Sunghoon meraih jas putihnya lalu segera bergegas menuju ruang operasi.

Sesampainya di sana, ia disambut oleh seorang lelaki berjas sama dengannya.

" ayo, masuk..." ajak Jungwon dengan wajah serius.
Sunghoon mengikutinya masuk ke dalam ruang operasi.

Tampak beberapa perawat memberi ruang untuk Sunghoon dan Jungwon mendekat ke meja operasi. Sunghoon memperhatikan sesosok lelaki dengan perut nya yang besar sedang menahan kesakitan.

"... uisa-nim, uri aegi..." pinta lelaki yang sedang berbaring di meja operasi dengan raut kesakitan. Pelipisnya robek, berdarah cukup hebat.

" ... iya.. tenanglah,..." ucap Jungwon itu.

" Sunghoon hyeong... aku sudah menghubungi semua dokter bedah .. dan hasilnya mereka sedang ada operasi saat ini... jadi aku menelfonmu... bagaimana menurutmu keadaannya?" tanya Jungwon

Sunghoon masih tertahan menatap pasien itu. wajahnya sudah pernah ia temui, tapi ia tidak mengingat apapun tentangnya. Dimana mereka bertemu atau bahkan nama si lelaki.

" Sunghoon hyeong..." panggil Jungwon.

Sunghoon segera tersadar dari lamunannya. Ia mengambil sarung tangan latex dan memeriksa si pasien.
"Benturan cukup keras membuat robekan cukup dalam" ucap Sunghoon menatap Jungwon.

"Aku berhenti tepat sebelum mobilku menyentuhnya, Tapi dia terkejut lalu jatuh membentur jalan.. apa yang harus kulakukan...?" ucap Jungwon cemas.

" Jungwon-ah... tenang,,, jika saat seperti ini kau pasti gugup..." ucap Sunghoon sedikit meledek. Sekali lagi Sunghoon memeriksa pasien itu.
"apa bayinya sudah waktunya lahir ?"

Jungwon mengangguk.

"... Baiklah, kita lakukan operasi besar sekaligus. Aku akan menghentikan pendarahan nya, kau bisa menangani persalinan nya."
Jelas Sunghoon.

Jungwon segera mempersiapkan keperluan dibantu beberapa perawat.

Beberapa peralatan yang dibutuhkan secara cepat telah berada di tempatnya.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang