Sebaiknya jangan dibaca waktu puasa,okay?
Sunoo mengerjapkan matanya.
"Eungh"
Samar ia melihat tirai kelambu hitam pekat. Seingatnya kamarnya didominasi warna putih dan cream pastel.
Kamar bernuansa gelap di apartemen ini hanya milik tuan- ah benar.Sunoo baru tersadar jika ia berada dikamar Sunghoon, tuannya, setelah gerakan kecil dibelakang tubuhnya mengusik.
Jangan lupa juga dengan pelukan protektif sang tuan.Sunoo mencoba merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Dan remuk.
"Ah"
Benar. Tubuhnya terasa sakit. Si tuan muda ini benar-benar sulit dikendalikan. Sunoo berulang kali meminta pelan, tapi Sunghoon tidak mau mendengarnya. Tapi ya dia hampir selalu seperti itu.Dan berita buruknya mereka baru tertidur menjelang pagi.
Sunoo menghela nafas dalam.
Sekali lagi ia mencoba bangun. Memindah tangan si Tuan Muda tanpa berhati-hati. Memang sengaja agar pemuda tampan itu terbangun.Susah payah Sunoo akhirnya berhasil duduk. Tangan lentiknya terulur mengambil kemeja putih didekatnya. Entahlah ini miliknya atau Sunghoon, pemuda cantik itu acuh.
Toh ia juga yang mencuci nanti.Sunoo sekali lagi menghela nafas. Sudah jam 10, dan mereka belum mandi dan bersiap. Teringat jika si Tuan Muda baru saja dipanggil ke ruang guru karena absennya yang buruk, Sunoo tidak boleh membiarkannya terlambat lagi.
Satu per satu kancing bajunya ia pasang sambil menoleh Sunghoon, siapa tahu guncangan kecil tadi membangunkannya.
"Sungh-"
Sunoo tercekat. Beraninya ia memanggil nama Sunghoon. Tuan nya itu sebenarnya tidak mempermasalahkan, toh ketika berhubungan tubuh, Sunoo lebih mudah dan bergairah menyebut namanya, tapi Sunoo masih tau diri. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap bersikap seperti seharusnya diluar urusan ranjang."Tuang Muda, sudah siang."
Sunoo sudah selesai mengancingkan kemejanya.
Perlahan ia beringsut mendekat Sunghoon yang masih tidur menelungkup."Tuan Muda"
Sunoo mengguncang pemuda yang bertubuh lebih besar darinya itu.
Lagi-lagi ia terkagum. Bagaimana pemuda berusia 19tahun itu memiliki bentuk tubuh yang bagus. Lengan berotot dan perut keras.Beberapa bagian tubuh yang ia yakin tidak semua pemuda sebayanya memiliki itu.
Sunoo bahkan bisa menyebutkan bagian lain jika mau.Pipi selembut kue mochi itu perlahan memerah. Jika membahas tentang tubuh, ia tidak pernah bisa terbiasa dengan malam yang ia habiskan dengan Sunghoon.
Sebenarnya bukan hanya malam, terkadang mereka saat akan berangkat atau bahkan di mobil.
Ketika Sunghoon menginginkannya, maka Sunoo harus melayaninya.Sunghoon memang seringkali tidak mendengarnya, pemuda tampan itu bermain sesuka hatinya. Ia yang memutuskan kapan memulai, mengakhiri bahkan kapan Sunoo diijinkan menikmati pelepasannya.
Semua atas kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up this is Sungsun
Fiksi PenggemarIsinya cerita-cerita pendek kapal Sungsun. Beberapa bisa aja jadi 🔞 Genre berubah-ubah BxB GS maybe? M-preg sesuai mood saja