Baby in Me (2)

2K 225 43
                                    


.
.
.

Sunoo berangkat dengan tergesa.
Beberapa kali ia melihat jam di handphonenya, takut bus yang biasa ia naiki sudah berangkat.

"Oh, tunggu"
Dan benar, Gadis cantik ini tertinggal bus yang biasa ia naiki.
Sunoo bergabung dengan beberapa murid yang juga tertinggal bus, tapi mereka murid dari sekolah lain.
Oh tidak apa hari ini ia akhirnya akan merasakan dihukum karena terlambat?

Sunoo mendesah kecewa, karena harus mencari helm Sunghoon ia harus terlambat, salahnya juga ia lupa meletakkan nya setelah berniat menyimpannya agar tidak dicuri.
Ah benar, semalam ia mendengar lagi suara ketokan dari orang asing di pintunya,  ingat helm itu masih diluar, ia bergegas memindahkannya ketika suara ketukan pintu itu berhenti.

"Sunoo, butuh tumpangan,? Bus nya masih 15 menit lagi lo"
Youngbin, teman satu SMP dengan Sunoo dulu, menghampiri gadis cantik itu dengan motor hitamnya.

"Kau bisa terlambat... Ayo naik."

Sunoo melirik ke sekitarnya, menangkap tatapan tidak suka dari murid-murid disana, ah Youngbin bersekolah di sekolah yang sama dengan mereka, dan Youngbin cukup terkenal.

"Kim Sunoo!"

Sunoo tidak menyangka akan bertemu Sunghoon di sini. Lebih tepatnya, Sunghoon menghampirinya.

"Terimakasih untuk tawarannya, Youngbin. Tapi aku akan berangkat dengan temanku."

Youngbin memukul pelan stang motornya.
Apa Sunoo akhirnya memiliki kekasih? Tapi tunggu, ia seperti mengenal motor itu.
"Park Sunghoon?" Gumamnya pelan.
"Yaaa... Tidak mungkin kan? Sialan."

Sunoo melepas jaketnya lalu menyampirkannya persis seperti yang Sunghoon lakukan kemarin.

"Ternyata rumah kita searah.?"

Tanpa Sunoo tau, Sunghoon menahan tawanya saat melihat wajah lucu Sunoo yang memakai helm. Bulat dan menggemaskan.
"Kenapa? Kau mau berangkat bersamaku setiap hari?"

Klik.
Sunghoon menautkan tali pengaman helm di bawah dagu Sunoo tanpa aba-aba. Dan percayalah itu lebih mengejutkan Sunoo, karena ia tidak siap dengan itu.
Pandangannya sedikit tertahan melihat dibalik kaca helm milik Sunghoon, satu ekspresi lucu lagi yang menghibur si tampan.
"Cepat naik."

"...Bukan itu maksudku,"
Sunoo akhirnya hanya diam sepanjang perjalanan dengan wajah cemberut menggemaskannya. Sungguh Sunghoon orang yang sangat pandai membuat suasana menjadi beku.
Niat Sunoo hanya membuka pembicaraan sebenarnya.

.
.
.

Sesampainya di sekolah, Sunoo dan Sunghoon menyita perhatian seluruh murid di sekolah, seorang gadis pintar berprestasi berangkat bersama pemuda paling bermasalah di sekolah itu.
Ini tidak normal.

Jungwon bahkan langsung menyerbu Sunoo dengan beragam pertanyaan.

"Tidak ada yang istimewa Jungwon, Sunghoon hanya menawarkan untuk berangkat bersama, jika tidak aku pasti sudah terlambat sekarang."

"Tetap saja, reputasi mu dipertaruhkan Sunoo,"

"Reputasi apa? Aku hanya murid biasa, lagipula Sunghoon tidak seburuk itu. Dia baik dan sopan."

"Astaga"

"Sudah, ayo bersiap untuk pelajaran."

.
.
.
.
.

Hasil simulasi kedua untuk ujian hari ini diumumkan.
Sunoo berhasil mendapat nilai terbaik lagi. Sudah tidak mengejutkan.

Kali ini Sunoo dengan berdebar menanti hasil ujian Sunghoon.
Setelah belajar bersama 1minggu, ia akan sangat senang jika setidaknya Sunghoon berhasil menjawab lebih banyak soal dengan benar.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang