Black Card 7

1.7K 232 20
                                    

.

.

.

.

Heeseung berada di dalam mobil, melajukannya pelan.
Pria itu baru saja bertemu klien kesekian yang membatalkan kerjasama dan menarik dana investasi.

Sejak ia mendengar dari Niki jika Sunoo akan tinggal di Seoul untuk beberapa waktu, tidak ada alasan untuknya tetap berada di desa, ia putuskan untuk kembali ke Seoul dan fokus pada pekerjaannya.

Tapi lucunya, proyek-proyek yang ia garap tiba-tiba membatalkan kerjasama sepihak. Bahkan mereka tidak keberatan untuk kehilangan sebagian uang yang sudah ditanamkan asal proyek berhenti.

Tanpa harus dikonfirmasi, ini pasti perbuatan Sunghoon.
Benar tebakannya, Sunghoon bukan orang sembarangan.

Heeseung menghela nafas.
Ketika ia melewati Sungai Han, ia putuskan untuk turun. Berharap dengan duduk di sana sedikit bisa menghiburnya..

"Sunoo,"
Panggil Heeseung saat melihat sosok Sunoo yang duduk tidak jauh darinya.

"Kak Heeseung,"

Heesung menghampiri lelaki itu, jujur saja ia merindukannya. Tidak pernah bertukar pesan karena ia takut mengganggu Sunoo.
"Tidak kusangka akan bertemu denganmu. Sendirian? Mana Shion?"

Sunoo tersenyum membalas Heeseung yang kini duduk di sampingnya.
"Shion bersama ayahnya,"

Heeseung mengikuti arah yang ditunjuk Sunoo.
"Ah,.." Heeseung mengangguk, Sunoo sudah bahagia bersama Sunghoon rupanya.

Tidak jarang ia ingin menawarkan bantuan pada Sunoo untuk bisa pergi dari Sunghoon, tapi sepertinya tawarannya sudah terlambat. Mungkin Sunghoon sudah bisa menjadi pria yang diinginkan Sunoo.

"Kak, bagaimana kabarmu?"

"Hm? Aku seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja."

"Niki mengatakan kau kembali ke Seoul bulan lalu, luka mu sudah sembuh?"

"Ya, itu tidak separah yang terlihat. Tidak ada luka dalam, itu hanya memar biasa."

"Syukurlah, aku minta maaf karena kau terlibat dalam urusanku,"
Sunoo benar-benar tulus memberikan tatapan simpati itu. Berbulan-bulan ia merasa tidak nyaman karena kejadian itu.

"Itu tidak perlu, kau tidak bersalah Sunoo... Aku saja yang ceroboh karena ikut campur saat itu. Ah, Shion terlihat dekat dengan ayahnya, kau juga baik kan,?"

Sunoo tersenyum dan satu anggukan pelan. Entah mengapa Heeseung merasa itu bukan pertanda baik.

"Jadi, kau memutuskan untuk kembali bersama dengannya? Ah~ Niki menceritakan semuanya saat kau pergi,"

Sunoo hanya tersenyum tipis,
"Kami sedang mencobanya... Sepertinya dia bisa menjadi ayah yang baik untuk Shion."

"Hanya itu?"

",Ya?" Sunoo menatap bingung.

"Pertimbangan utama haruslah darimu Sunoo, pria itu memperlakukanmu dengan baik kan?"

"hm,,, dia baik"

"Kuharap kau tidak lupa dengan prioritasnya Sunoo, Shion masih kecil, saat tidak bersama ayahnya pun dia baik-baik saja, Maksudku Niki juga baik dalam menjaganya,... Kau tau maksudku kan?"

"Iya, Kak Heeseung tidak perlu cemas, aku memikirkan itu semua.."

Heeseung mengangguk, ia hanya berharap yang Sunoo katakan adalah benar, pria itu sudah berubah. Heeseung tidak mengenalnya secara langsung, tapi dari cerita Niki, pria itu benar-benar brengsek.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang