Black Card 1

3.2K 276 25
                                    

.
.
.
.
.

"Tolong jangan lakukan itu!"

"Ah! Sa-sakithh"

"Akh!"

"Ssh, tolonghhh mmh,"

"Hmmh ke-ahh keluar dari sana!"

"Hiks"

"Kumohon,!!! Eumhh"

"Jangan di da-euuh jangan di dalam!"

"S... Sunghoonhhh"

"Akhh!"
Hosh. Hosh. Hosh.

Sunoo terbangun dari mimpi buruknya. Lelaki manis itu terduduk dengan berusaha mengontrol deru nafasnya yang berat.

Bukan sepenuhnya mimpi, ia pernah berada dalam situasi mengerikan itu.
Dipaksa dan mendapat kekerasan seksual dari pria yang ia panggil Sunghoon itu.

"Oeeek!"

"Astaga, Shion terkejut ya,... Maafkan ibu ya nak,"
Sunoo membawa bayi mungil yang tadi tertidur nyaman disampingnya itu ke dalam dekapannya.

"Chup chup, anak pintar.."
Sunoo tersenyum. Bayinya sudah tenang setelah ia menyedot rakus susu di botol yang dipengangnya.

Sesekali, lelaki itu mengajak bicara absurd Shion..
Bayi nya baru berusia 3 bulan, ia hanya bisa merespon dengan kedipan dan tawa renyah tapi kadang tanpa suara..
Tapi bagi Sunoo, itu adalah hal terbaik untuk meredakan semua lelah dan kesedihannya.

Sunoo adalah ibu muda yang melahirkan di usia 25tahun.
Ia seorang single Mom dengan seorang bayi dan adik laki-laki yang berusia 20tahun.
Ia bekerja di sebuah rumah mewah di daerah itu sebagai seorang asisten rumah tangga.
Hanya itu satu-satunya pekerjaan yang memungkinkan untuk ia kerjakan ketika hamil dan saat ini setelah melahirkan.

Meski saat ini ia masih diijinkan untuk libur sampai usia Shion setidaknya 5-7bulan, tapi nanti ia masih bisa sering menjenguk Shion yang akan ia titipkan pada si adik ketika bekerja.

Jujur saja ia tidak mempercayai Niki, adiknya. Tapi ia tidak punya pilihan lain. Mereka membutuhkan uang untuk hidup.

"Shiooon! Lihat paman bawa apa!" 

Sunoo mendongak, Niki sudah berdiri diambang pintu tanpa mengetuk. Pemuda itu membawa sebuah mainan dan pakaian tebal mungil di tangannya. Menentengnya dengan senyuman lebar bangganya.

"Yaampun Niki, Shion masih kecil belum mengerti mainan apapun,"

Niki berdecak pelan, ia masuk ke dalam kamar sang kakak dan mencium gemas pipi merah yang menyembut diantara wajah putih bayi mungil itu.
"Kak! Kubawakan makanan, kakak makan dulu sana,"

"Makanan? Kau dapat uang darimana Niki? Kakak kan sudah memasak, kenapa kau membeli makanan dari luar?"

"Bosan ah! Makanannya hanya itu-itu saja."
Niki mengangkat bahunya acuh.

"Kau belum menjawab pertanyaan kakak, kau dapat uang darimana?"

"Aku bekerja"
Jawab lelaki tinggi itu.

"Jangan bohong, selama beberapa hari ini kau hanya tidur dan bermain game. Lagipula sejak kapan kau mau melakukan pekerjaan?"

"Nah itu tahu, sudahlah kak, kalau dibawakan makanan ya dimakan saja. Di zaman sekarang ini tidurpun kita bisa menghasilkan uang. Live streaming misalnya."

Sunoo menghela nafas. Ia ikuti Niki yang  keluar kamarnya dan duduk di ruang tengah.
Masih dengan Shion di pelukannya.
"Yaampun. Niki, ini banyak sekali?"

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang