Baby in Me (7)

1.8K 185 85
                                    

.
.
.
.
.

"Kim Sunoo!"

Sunghoon berlari sekuat yang ia bisa, menarik kuat pergelangan tangan gadis itu hingga tubuhnya jatuh menimpa dirinya.

BRUUGH!

"Akh!" Sunghoon mengerang keras dengan ringisan kesakitan karena punggungnya yang menyentuh lantai dan ditambah beban diatasnya.

"Sunghoon" Sunoo menangis sesegukan, setelah memastikan si penarik tubuhnya itu adalah Sunghoon, Sunoo tidak bisa mengatakan apapun. Ia hanya menangis dan memeluk Sunghoon yang perlahan membawa tubuhnya ke dalam pelukan hangat.

"Apa yang kau lakukan Sunoo? Aku memintamu menunggu!"
Sunghoon tanpa sengaja meninggikan suaranya, entahlah, ia tidak bermaksud untuk marah, ia menyadari gadis ini pasti sangat putus asa. Rasa takut membayangkan apa yang akan terjadi jika ia terlambat sedikit saja membuatnya reflek melakukan itu.

"Sunghoon, aku takut."

Sunghoon menghela nafas pelan, memberi sebuah dukungan lewat usapan lembut di punggung Sunoo.

.
.
.
.
.

Sunghoon memakaikan sabuk pengaman untuk gadis cantik ini, membuatnya sedikit renggang agar tidak menyakiti janinnya.

Pemuda itu memutuskan membawa Sunoo pulang setelah tenang.

Sunghoon mengantarnya ke dalam mobil lalu kembali mengambil tas mereka di kelas.

"Sunghoon, kau menemukan Sunoo?"
Jungwon menyerbu dengan pertanyaan panik.

Sunghoon mengangguk.

"Syukurlah. Ku kira dia pingsan di suatu tempat. Dimana dia sekarang?"

"Aku akan mengantarnya pulang, dia sedang tidak enak badan, kau bisa memintakan ijin untuknya?"

Jungwon mengiyakan, ia tidak mau Sunoo memaksakan dirinya seperti tahun lalu saat ujian evaluasi kenaikan.

Sunghoon kembali ke mobil dan mendapati Sunoo yang masih diam bersandar di jok mobil.

Sepanjang perjalanan, Sunoo hanya diam, tidak berbicara apapun bahkan untuk menjawab pertanyaan Sunghoon.

Pemuda itu kemudian berfokus untuk melakukan mobilnya. Ini seperti dejavu. Mereka pernah mengalami ini beberapa bulan yang lalu, tapi kali ini nyata.

Sunoo hamil.

Sunghoon berhenti di sebuah supermarket dan membeli beberapa makanan sehat, multivitamin ibu hamil, dan beberapa persediaan lainnya untuk Sunoo.
Bahkan ketika Sunghoon meninggalkannya untuk berbelanja, Sunoo tidak merespon.

Sunghoon mengerti, ia tidak akan memaksa Sunoo untuk bisa menerima keadaan secepat itu, bagaimanapun ini berat.
Dan ia masih menyalahkan dirinya sendiri untuk ketidakmampuannya dalam mengendalikan dirinya ketika menyentuh Sunoo.

Ketika turun dari mobil, Sunoo berjalan lebih dulu dengan Sunghoon ada di belakangnya. Tepat di belakang berjaga-jaga jika Sunoo kehilangan keseimbangannya.

Sunoo segera berganti pakaian ketika sampai di rumah dan memilih bersembunyi di balik selimut tebal di atas tatami yang sudah Sunghoon susun saat Sunoo di kamar mandi tadi.

Sementara pemuda itu beranjak ke dapur untuk membuat bubur dan memberi multivitamin untuk ibu hamil muda diatasnya lalu mengaduknya rata.
Sunghoon memilih multivitamin terbaik agar mengurangi mual dan penolakan makanan oleh sang ibu.
Sunghoon mencaritahu di internet.

"Sunoo, kau harus makan terlebih dulu, setelah itu kau bisa kembali beristirahat."

Sunghoon duduk menunggu Sunoo untuk bangun, ia tidak memaksa dan hanya menunggu.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang