STRANGER (4) 🔞

5.2K 312 0
                                    

Full NC 🙃

"ngh!" Lenguhan halus keluar dari sela bibir cherry pemuda cantik ini. Saat ia mengijinkan Sunghoon menyentuhnya, ia tidak berpikir sedikitpun akan mendapat sentuhan selembut dan senikmat ini.

Sunghoon masih dengan kesibukannya, bermain dengan bahu dan leher jenjang pemuda cantik ini.

Sunoo berbaring memunggungi pria tampan itu, membiarkan ia leluasa bermain dengan tubuh bagian belakangnya.

Kemeja yang digunakan Sunoo sudah melorot hingga punggung, perbuatan Sunghoon.

Mengecup,menyesap setiap inci pahatan sempurna itu jika saja tidak ada luka disana. Sunghoon benci itu,... Pada Max, dan ayahnya tentu saja.

Sunghoon tenggelam dalam permainan yang ia buat sendiri. Salahkan tubuh indah ini yang membuat ia lupa diri.

Jemarinya sedari tadi mengimbangi... Menyentuh Sunoo, agar pemuda cantik ini segera siap untuk ia masuki.

Ia benci mengakuinya, tapi benar kata Max, tubuh Sunoo memang istimewa. Hanya dengan menyentuhnya membuat libido meningkat dengan tajam. Ya Sunghoon merasakannya sekarang.

Sedikit menyesal karena tidak menikmati ini sejak lama? Tentu saja.

Sudah sejak 20 menit lalu, tapi Sunghoon belum bosan, padahal ia memulai dengan terburu-buru, meminta ijin Sunoo untuk menggunakan tubuhnya sebagai pemuas hasratnya, dan berniat segera menyelesaikan kepentingannya.

Tapi ia malah bermain-main dengan tubuh indah itu, seolah ingin menjelajahi setiap jengkal nya dan meninggalkan jejak disana.

"Eumh,...ah" desahan lembut yang tidak pernah absen sepanjang Sunghoon menyentuhnya, entah dengan tangan ataupun bibirnya, mengiringi kegiatan ini semakin intens.

Sunghoon sangat berhati-hati,menghindari luka di tubuh Sunoo yang beberapa masih belum kering. Ah, karena inilah juga Sunghoon memintanya untuk menelungkup memunggunginya, agar luka di punggung pemuda cantik ini tidak bertambah sakit karena bergesekan dengan selimut.

Sunoo menggigit bibir bagian bawahnya, ia tidak menghiraukan rasa sakit yg diakibatkannya. Bagian itu berdarah sedikit tadi.

Dikamar dingin itu, Sunghoon didera panas di sekujur tubuhnya. Keringat membasahi dahi yang perlahan terjatuh di tubuh Sunoo, bercampur dengan salivanya sendiri dan keringat si cantik ini.

Sunghoon menyibak pelan kemeja putih Sunoo yang ia turunkan hingga punggung tadi, kali ini ingin ia turunkan lagi hingga pinggang dan semakin turun lagi, beruntung jika Sunoo mengijinkannya menanggalkan kemeja sialan ini, satu-satunya penghalang ia menikmati keindahan tubuh Sunoo dengan matanya.

Sunoo menahannya dengan gelengan kecil.

"Shit. Kenapa? Kepalang tanggung, aku ingin melihat semuanya"

"Ada banyak luka disana, jangan dilihat" suara Sunoo melirih menyimpan luka dan keraguan disana. "Aku malu"

Ah, Sunghoon mengangguk,tapi bukan berarti ia menerimanya.
"Aku ingin melihatnya"

Sunghoon meraih kemeja itu dan membuangnya asal, ia tidak peduli pada protes Sunoo. Ia tidak membutuhkan persetujuan pemuda manis ini.

Egonya menuntut menunjukkan sisi dominannya. Ia yang memimpin, dan Sunoo harus menurut.

"What the hell is that?" Desis Sunghoon pelan. Entah mengapa, amarah nya memuncak melihat luka di pinggang dan pantat Sunoo.

Melihat seperti apa perlakuan Max tadi padanya, semua luka ini, ia bisa membayangkan bagaimana Max dan Ayahnya bermain selama ini.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang