As Close to You As Possible

13.5K 505 21
                                    


Sunoo berlari sekuat yang ia bisa menembus hujan lebat siang itu.

Setelah mendapat pesan singkat dari Sunghoon, kekasihnya, ia segera meraih tas nya dan berpamitan pada teman kerjanya, meminta bantuannya untuk membantu menjelaskan pada bosnya nanti alasan ia pulang lebih awal.

Semenjak pagi sebenarnya ia sudah merasa aneh.

Sunghoon biasanya datang menjemputnya dan mengantar hingga ke tempatnya bekerja. Atau setidaknya menelfon dan memberitahunya untuk berangkat sendiri.

Tapi itu sangat jarang terjadi. 

Sebisa mungkin si tampan itu berusaha berada dekat dengan Sunoo.

'kamu terlalu menarik jika kubiarkan sendiri,sayang...para buaya itu akan berusaha merebutmu dariku'

Alasan Sunghoon memang terdengar kekanakan dan posesif?

Tapi itu bukan tanpa alasan.

Lihatlah bagaimana cantiknya Sunoo. Dia terlahir sebagai seorang lelaki. Tapi demi apapun, dia lebih memikat dan menarik.

Kulit putih bersih, lembut dan bercahaya. Sedikit merona jika terpapar matahari atau mendapat kontak dengan benda lain, tapi itu bukan alergi, tenang saja. Itu karena kulit nya yang sempurna hingga seolah Tuhan pun enggan makhluk indah ini terjamah sembarang tangan.

Sepasang mata rubah yang menatap penuh pesona bahkan ketika ia tidak terlihat karena tenggelam dibalik senyuman indahya.

Senyuman itu juga yang membuat Sunghoon mengejarnya dulu, ketika mereka masih berada di bangku sekolah,,, sekitar 10tahun lalu.

Perjuangannya sangat berat saat itu, jadi bagaimana jika kita maklumi sikap posesifnya ini? Sedikit...

Sunoo menepuk kasar coat tebal nya. Berusaha membuatnya sedikit kering lalu duduk menunggu bus.

Tangannya bergerak gelisah memegang Hp. Sunghoon hampir tidak pernah lama membalas pesan darinya. Ini sudah 30menit sejak sunoo mengiriminya pesan.

Sunoo mencoba menelfon untuk kesekian kalinya. Tapi tetap tidak terjawab.

Pikirannya kacau dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.

"bagaimana jika dia pingsan?"

"apa dia sudah makan?"

"ya tuhan, angkat telfonmu Park!"

Sunoo bahkan tidak menghiraukan hawa dingin yang menusuk tubuh.

Bibirnya nengerucut lucu sambil bergumam kesal. Beberapa kali ia hentakan kakinya keras.

Kembali sunoo mendial sebuah nomor.

Sunoo mencoba menelfon teman Sunghoon.

Jay lalu Jake, kemudian Heeseung.

"the number that you're calling-"

Sunoo berdecak kesal. Bagaimana ketiga orang terdekatnya ini sama sekali tidak bisa dihubungi.

"teman macam apa mereka ini?!" makinya kasar yang tanpa sengaja menarik mata sekelilingnya menatapnya terkejut.

Ketiga teman Sunghoon ini Sunoo sudah mengenalnya dengan baik, bahkan ketiga temannya ini yang membantu Sunghoon dulu untuk selalu dekat dengannya. Ya walaupun mereka sering bertengkar seperti teman pada umumnya.

'sunoo, kau sudah menerima bunga pagi ini?'

'sudah,...  itu cantik sekali'

'jadi bagaimana?'

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang