Divorce 8 END 🔞

6K 255 45
                                    

.
.
.
.
.
🔞
.......

Sunghoon beranjak bangun, melihat sejenak pemandangan istrinya terbaring seksi dengan pose menggoda dan tampilan kacau yang Sunghoon sukai. Belum lagi tubuh lembabnya yang sedikit memerah karena sentuhan Sunghoon secara acak tadi.

Pria itu menarik keluar miliknya yang mendapat respon berupa tatapan protes dari si cantik.

Shit. Sunghoon mengumpat, ia masih begitu keras dan belum keluar, ia memerlukan Sunoo secepatnya.

Dengan cepat, tangannya terulur meminta Sunoo untuk menyambutnya, Sunghoon menariknya, membalik tubuh lemasnya perlahan, lalu mencium bahu dan mengusap lengannya lembut.

"mmhhh," Sunoo mengangguk dengan bisikan sang suami. memintanya untuk segera siap lagi untuknya.

Sunghoon memeluk tubuh Sunoo yang menyandar padanya, jemari lentik Sunoo mengusap perut keras sang suami agar sedikit tenang, sebuah keterburuan Sunoo rasakan dari cara Sunghoon menggesekkan penisnya ke pinggang bawah miliknya, dan tentu sejujurnya ia tidak bisa secepat itu untuk kembali siap.

"Tenang sayang, aku tidak akan kemanapun" ucap Sunoo lirih.

Sunghoon mengendus dengan nafas memburu. Tangannya turun menyusuri lekuk indah Sunoo dimana pinggangnya begitu ramping untuk ukuran seorang pria.
"Pertandingan Jeonhoon, jam berapa?"

Sunoo mencium rahang dan leher Sunghoon. Perlahan libidonya mulai naik lagi, ia tidak pernah secepat ini untuk siap lagi.
"Eumhhhh.. siang. Jam 2"

"Berarti Kita masih punya banyak waktu,"
Sunghoon meraih kedua sisi paha dalam Sunoo, perlahan, ia mengusapnya beberapa kali sebelum melebarkan pelan hingga lutut si cantik ikut melebar.
Sunghoon mendorong tubuh Sunoo hingga lubang pink berkedut itu berada tepat di depan penisnya.

Sunoo menahan tubuhnya dengan tangan yang masih sedikit bergetar, meremas selimut tebal dan menumpukan diatas ranjang.

Sunghoon memegang pinggang ramping Sunoo, membimbingnya untuk tetap tenang menerima penisnya, sekaligus menariknya berlawanan arah agar ia cepat sampai di ujung.

"Aahhh Sunghoon-hhh too depph-ahhh"

Sunoo mencengkram erat selimut di bawah tubuhnya. Pantatnya bergerak pelan mencoba mengakomodasi seluruh penis Sunghoon di lubangnya.
Sunoo mendongak dengan mata terpejam dan sebuah senyuman samar.
Milik Sunghoon terasa lebih dalam dan nyaman di dalam tubuhnya dengan posisi ini. Ia lebih bisa merasakan setiap gerakan kecilnya.

"Goddhhh you're so fucking akhhh tight-ahh"
Sunghoon tanpa membuang waktu mulai menggerakkan tubuhnya. Ia menarik keluar kemudian memasukkan penisnya lagi dengan cepat.
Ia bisa melihat lubang si istri melahap miliknya hingga ke pangkal, dan rasanya ahh, Sunghoon menggila dengan gerakannya.

Sunghoon menyugar rambut hitam lebatnya ke belakang dengan satu tangannya, sebelah tangannya tetap memegang pinggang ramping Sunoo. Makhluk indah yang cantik.
Tanpa sadar ia meremas bongkahan pantat berisi Sunoo hingga menciptakan bekas merah disana.

Sunoo mendesah berat bersamaan dengan respon lubangnya yang mengetat.

"Shit! Your hole just- akhh fuck"

Kedua tangan Sunghoon beralih meremas kedua sisi pantat si istri.
Sunoo berteriak tertahan dengan segala rangsangan dan serangan di lubang hangatnya yang berkedut makin liar, Sunghoon semakin gencar menusuknya, ia hanya berharap Sunghoon segera keluar. Jujur saja Sunoo sudah kelelahan.

Si cantik itu bisa merasakan titik manisnya disentuh berulang kali oleh ujung penis Sunghoon, cairan putihnya keluar tanpa henti mengalir jatuh ke atas ranjang. Dan kakinya sudah sangat lemas.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang