Baby in Me (1) GS!

3.7K 251 21
                                    

GS!
Jika tidak nyaman, bisa di skip ya,
😧

.
.
.

"Ayah, aku berangkat..."
Sunoo berlari setelah ia selesai menalikan tali sepatunya. Seperti biasa, ia bersemangat untuk berangkat ke sekolah.

"Sunoo tunggu, nak"
Sang ayah menyusul dengan sebuah bekal makan siang di tangannya.
"Kau lupa membawa bekalmu"

Sunoo tersenyum ketika sang ayah memasukkan kotak itu ke dalam tas ransel nya.
"Aku lupa ayah dirumah."

"Nah, pastikan saat ayah tidak di rumah kau makan di kantin hm? Tidak perlu berhemat. Ayah akan mencarikan uang untukmu. Tapi saat ayah di rumah kau harus makan masakan rumah."

"Eii, aku juga sudah pandai memasak kok. Jadi ayah tidak perlu cemas."

"Astaga, ayah lupa anak gadis ayah sudah akan masuk universitas."

Sunoo mengangguk antusias, masih dengan senyuman cantiknya.
"Ayah tenang saja, aku akan lulus ujian dengan nilai yang tinggi, lalu berkuliah dan mendapat pekerjaan yang bagus.!"

Pria paruh baya itu tersenyum sambil mengusak kepala anaknya itu.
"Benar. Kau harus punya kehidupan yang lebih baik dari ayah. Kau harus menjadi wanita yang mandiri, sukses dan berpendidikan tinggi."

"Iya, ayah.. eum, ayah akan pergi setelah ini?"

"Iya, ayah akan pulang bulan depan. Kau harus ingat untuk selalu mengunci rumah. Jangan biarkan orang asing masuk, terutama laki-laki. Mengerti?"

Sunoo memeluk ayahnya itu, pasti ia akan merindukannya karena 1bulan tidak akan bertemu.
"Ayah, aku bisa menjaga diri. Ayah harus memikirkan diri ayah sendiri. Jangan sampai sakit disana."

"Iya, iya... Sudah berangkat sana. Nanti kau terlambat."

"Aku berangkat dulu, ayah."

Sunoo melambaikan tangannya dan berjalan cukup cepat menuju halte bus. Rumahnya ada di pemukiman atas, jadi ia harus menuruni tangga dengan cepat.

Sunoo adalah gadis cantik berusia 18tahun, seorang murid tingkat akhir di SMA Gunhan. Sebuah SMA elit di kota itu.
Sang ayah bersikeras menyekolahkan sang anak di SMA itu agar Sunoo mendapat pendidikan terbaik, meski ia harus bekerja keras untuk biayanya.

Tuan Kim berpendirian bahwa pendidikan yang baik akan membawa Sunoo memiliki kehidupan yang lebih baik dari saat ini, akan mempermudah sang anak mendapatkan pasangan hidupnya kelak dan tentu saja mendapat penghormatan yabg layak.

Berkaca pada dirinya yang hanya lulusan SMP, ia harus bekerja keras demi bisa hidup, dipandang remeh dan terkadang dikucilkan. Tidak, ia tidak ingin Sunoo mengalami itu.

Sunoo anak yang baik dan pintar. Ia sopan dan menyenangkan, jadi ia tidak memiliki masalah berarti walaupun ia anak yang bisa dikatakan kurang sepadan dengan rata-rata murid di SMA itu.

Ditambah Sunoo rajin dan selalu menjadi peringkat atas di sekolah, tentu murid lain tidak bodoh untuk mengusiknya.
Dan ya, Sunoo tidak terlalu mencolok memamerkan prestasinya.

Jikapun ada gangguan, itu hanya dari beberapa siswi perempuan yang tidak suka melihat kecantikan Sunoo, tapi itu pun sedikit. Karena siapapun pasti mengakui Sunoo memang cantik.

.
.
.

"Sunoo, aku pinjam PRmu... Aku lupa belum mengerjakan"

Sunoo tertawa pelan karena tingkah sahabatnya ini.
"Jungwon, kau harus lebih rajin"

"Aku tau ... Tapi ini benar-benar darurat.!! Ya?"

Sunoo hanya mengangguk dan menyerahkan bukunya pada teman sebangku ini.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang