Black Card 5

2.3K 259 22
                                    

.

.

.
"Kau serius melakukan ini?"
Tanya Jake memastikan perintah bosnya itu.

"Iya. Aku mau laki-laki itu tidak punya kemampuan apapun."

Jake tertawa, alisnya terangkat membuat ekspresi lucu atas sikap kekanakan Sunghoon.
"Dia sebegitu mengganggumu,?"

Sunghoon mengangkat satu sudut bibirnya.
"Entahlah, mengingat tatapan matanya kemarin membuatku muak. Seolah-olah dia bisa melakukan apapun untuk menghalangiku. haha, dia pikir Sunoo miliknya? Shit, aku benar-benar benci tatapan matanya."

"hm,, ok ok,,, untuk berjaga-jaga, aku akan melapor jika semuanya sudah siap."

"tidak perlu, lakukan saja begitu siap."

"Ei,, mana bisa begitu, bagaimanapun aku tetap membutuhkan tandatanganmu, Presdir."

Sunghoon hanya menghela nafas dan melirik Jake sekilas.
"aku pergi,"

"hm,"

.

.

.

Hening.

Sunoo berdiri menunggu di balkon kamar setelah Sunghoon yang memutuskan menemui Jake lebih dulu karena tidak ingin diganggu.

Sunoo teringat ia harus segera memberi kabar pada Niki.

"Yaampun kak,,, kenapa baru menelfon? Aku cemas sekali!"

"Iya, maaf Niki... Kakak harus mengurus Shion dulu,"

"Pria itu tidak melakukan apapun kan? Shion baik-baik saja kan kak?"

"Hm, Shion baik..."

"Huh, syukurlah,,, aku takut dia melakukan hal yang tidak-tidak pada keponakanku yang menggemaskan itu,"

Sunoo tertawa kecil, ia masih ingat dulu Niki selalu menegaskan ia tidak mau jika dekat-dekat Shion, tapi sekarang adiknya yang super cool itu menjadi paman yang protektif.
"Dia ayahnya, Shion bahkan tidur dengannya semalaman,"

"Apa? Waw! Pria manipulatif! Kakak jangan sampai goyah ya, tetap ingat dia bukan pria yang baik untuk jadi ayahnya Shion."

Sunoo berhenti tertawa, benar kata Niki. Ia hampir saja lupa dengan itu.
"Iya, kau tenang saja... Oh ya, Kak Heeseung bagaimana? Apa dia sudah lebih baik hari ini?"

"Oh, aku baru saja dari rumah sakit, dia baik. Dalam beberapa hari mungkin akan pulang... Kakak jangan cemas."

"Syukurlah,.."

Sunoo menanyakan detail keadaan Heeseung, termasuk bagaimana orang tua pria itu, mengusir Niki atau tidak. Bagaimanapun Sunoo harus memastikan pekerjaannya.

Tanpa disadari, Sunghoon tersenyum tipis mendengar percakapan Sunoo.  Sebuah penyesalan karena berbelas kasih pada Heeseung siang kemarin.
"Sudah selesai?"
tanya pria tampan itu mendekat ke arah Sunoo.

Sunoo hanya mengangguk,
"aku harus mengecek Shion lebih dulu, dia biasanya bangun dan mencari susunya,"

"Aku baru melihatnya, dia masih tidur. Jaraknya juga tidak jauh, jika dia menangis kita akan mendengarnya.."

Sunghoon menawarkan minuman dingin yang tadi dibawanya, tapi Sunoo tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, jadi dia menolak. Bisa saja kan, minuman itu dicampur dengan sesuatu? Sunoo ingat Sunghoon pria akan selalu bersikeras mendapatkan apapun keinginannya.

"Langsung saja, apa maksudmu membawa Shion?"
Keduanya bersikap berani dengan saling menatap ketika bicara.

"Tentu saja karena aku ingin melihat anakku sendiri, apa itu salah?"

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang