Frappucino (1)

2.6K 243 17
                                    

Sunoo beberapa kali mencuri pandang kearah seorang pria tampan yang sedang berjalan menuju sebuah tempat dimana ia selalu duduk setelah memesan minumannya.

"sunoo,,, 1 frappucino"

"ne.." sunoo tersenyum lalu bergegas membuatkan pesanan yang ia yakini milik si pemuda itu.

Sunoo meracik minuman sambil terus tersenyum membayangkan pria yang ia belum tau namanya.

Bartender dicafe itu tepat berada disebelah kasir dan terbuka, jadi Sunoo masih tetap bias mencuri pandangnya.

Sunoo jatuh hati sejak pandangan pertama padanya. Tentu saja karena dia tampan...realistis sekali bukan? Ayolah, siapa yang tidak tertarik dengan pria itu? Dia tampan, tinggi, dan sopan. Rambutnya yang hitam legam biasa ia sugar ke belakang.

Oh,, ingat kan sunoo untuk bernafas jika tanpa sengaja melihat itu.

Pria itu selalu datang dengan pakaian casual. Kaos polos dibalut dengan hoodie, atau jaket jumper dipadukan dengan celana jeans hitam longgar dan topi hitam karena sepertinya ia tak suka terkena sinar matahari, lihatlah kulit putih pucatnya itu.

Setelah memesan Frappucino, pria tampan itu akan mengambil tempat di sudut café. Memulai aktifitasnya dengan membuka laptop, memasang keyboard dan mouse portable lalu melepas topi hitamnya itu.

Demi Tuhan sunoo ingin mengantarkan langsung minuman ini padanya, tapi ia tidak yakin bias berhadapan dengannya. Dan hei,itu bukan tugasnya. Pramusaji. Kasir dan bartender memiliki tugas masing-masing.

"ya... ini bukan cafelatte, sunoo..."

Sunoo bingung menatap temannya yang berkomentar tentang minumannya. Tentu saja bukan. Ini Frappucino spesialnya.

"Jungwon, ini memang bukan cafelatte,"

Jungwon tertawa ringan. Sunoo belum menyadari apa yang ia maksud.

"kau menambahkan chocochips diatasnya, dan .. hei lihat kau membentuk hati, astaga!"

Sunoo melirik frappucinonya dan menganga. Tanpa sadar ia meggambar hati? Love? Sunoo mencebik merutuki kebodohannya.

Jungwon menepuk bahu nya lalu mengambil frappucino itu.

"sudahlah,,, akan kuantarkan pada pelanggan dan meminta maaf..."

"Jungwon,tungguu..."

Jungwon berlalu tanpa menghiraukan Sunoo. Ia berjalan menuju meja pria itu dan terlihat menjelaskan sesuatu.

Sunoo khawatir pria itu marah.

Bukan apa-apa, Sunoo masih belum siap melihat sisi buruk nya saat marah, Sunoo tidak pernah tertarik lebih dulu pada seseorang selama ini. Selalu ia yang berhasil menarik perhatian. Sunoo tidak tau jika rasanya semendebarkan dan menyenangkan ini sampai ia bertemu dengan pria itu.

Sunoo masih ingin menikmati perasaan ini. Ia takut jika melihat sisi buruk pria itu saat marah akan membuat nya seketika kehilangan perasaannya. Dia tipe yang mudah ilfeell pada seseorang.

Sunoo tercekat saat pria itu menoleh ke arahnya. Memperhatikan sejenak lalu tersenyum.

Demi apapun Sunoo ingin menghantam Jungwon saat ini. Bagaimana sebuah senyuman bisa seindah itu! Sunoo terjatuh lebih dalam. Dan ini karena Jungwon.

Sunoo masih terdiam bahkan setelah pria itu tidak menoleh ke arahnya. Satu hal yang baru ia sadari. Pria itu memiliki lesung pipi yang indah! Kemana saja ia selama ini sampai tak menyadarinya.

"pipimu terbakar!"

Sunoo tersentak saat Jungwon dengan sengaja menepuk bahunya.

"aku tidak!" sunoo mengalihkan pandangannya kearah lain. Jungwon tidak salah, wajahnya memang terasa panas.

Shut Up this is SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang