Happy reading!
*
*
*Keadaan ruang tamu sekarang begitu hening tak ada yang berani membuka suara. Nia dan Fazo diam tertunduk didepan sang nyonya besar siapa lagi kalau bukan mama Zara. Niat hati datang kerumah ini ingin melihat keharmonisan sang anak tapi ia malah disuguhkan dengan fakta-fakta yang membuat ia naik pitam.
" Apa yang kamu perbuat selama ini Fazo? Ceritakan sejelas-jelasnya keadaan rumah tangga kamu selama ini! " Geram mama zara, dirinya sedang mati-matian menahan emosinya sekarang agar tak meledak.
Mendengar itu Fazo pun tak bisa mengelak akhirnya ia ceritakan semua keadaan dalam rumah tangganya tanpa mengurangi atau melebihkan. Mendengar semua itu mama Zara benar-benar murka.
" JADI SELAMA INI KEHARMONISAN YANG KALIAN TUJUKAN ITU BOHONG?. MAMA BENAR-BENAR GA HABIS PIKIR SAMA KAMU FAZO. KURANG APA ISTRI MU HAH DIA CANTIK, BAIK, SHALIHAH, PINTAR DIBERBAGAI BIDANG, MENGURUS MU BEGITU BAIK TAPI KAMU MALAH MENYAKITI FISIK MAUPUN PSIKIS NYA. DIMANA HATI NURANI MU NAK. MAMA TAU KAMU MENIKAH KARNA TERPAKSA TAPI SETIDAKNYA HARGAI ISTRIMU. Disaat Nia hamil kamu malah minta cerai? Mama benar-benar kecewa, ternyata anak yang selalu mama banggakan hanyalah seorang laki-laki brengsek " ujar mama Zara dengan penuh derai air mata. Ia masih tak menyangka anak nya melakukan hal sejahat itu.
" Kamu tau nak mama nikahin kamu sama Nia karna mama tau sifat dan perilaku Nia. Mama berharap Nia bisa merubahmu jauh lebih baik. Tapi nyatanya kamu malah memperlakukannya seperti itu " mama Zara beranjak dari duduknya dan memeluk Nia begitu erat. Ia sangat menyayangi Nia seperti anak kandungnya sendiri. Ia sangat sakit mendengar Nia mendapatkan perlakuan buruk.
" Sayang maafin mama ya nak karna perjodohan ini kamu mendapatkan kesakitan fisik maupun psikis dari anak mama" ucap mama Zara searaya memeluk Nia begitu erat.
" Gapapa ma mungkin ini udah takdir Nia. Jangan merasa bersalah ya, Nia bisa hadapi ini semua ko " ucap Nia dengar Isak tangis dalam pelukan hangat sang mertua.
" Sayang kalo kamu cape istirahat ya nak jangan terlalu dipaksakan. Jika lepas dari Fazo membuat mu bahagia maka mama meridhoi itu nak " Nia tak menjawab hanya isak tangis yang begitu menyayat hati yang terus ia keluarkan.
" Mama pulang dulu ya kalo ada apa-apa bilang mama, keputusan ada ditangan kamu sayang. Pilihlah pilihan yang terbaik, yang bisa membawamu mendapat kebahagiaan mama akan selalu mendukung mu "
" Iya ma, makasih sport nya ya, mama jangan bilang kejadian ini ke papa atau orang tua aku ya, biar aku kasih tau mereka perlahan-lahan. Mama juga jangan ceritakan kelakuan mas Fazo ke orang lain ya, aku ga mau orang lain tau keburukan suamiku. Aku takut mereka memandang mas Fazo sebelah mata " seraya memandang mertuanya dengan satu.
" Ya Allah kami benar-benar berhati mulia nak " mama Zara memeluk Nia kembali dia bersyukur mempunyai menantu seperti Nia tapi kenapa Fazo begitu buta melihat semua kebaikan dan ketulusan Nia.
" Mama pamit ya sayang assalamualaikum " mama Zara berlalu begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun saat melewati Fazo. Ia masih enggan untuk berbicara dengan anaknya.
" Waalaikumsalam mah" setelah Nia melihat mertuanya sudah menjauh Nia pun bergegas kekamarnya ia ingin menenangkan diri.
Sedang kan Fazo masih termangu dikursinya. Sebegitu sayangnya mama nya terhadap wanita itu padahal Nia cuma menantu tapi mamanya sudah menganggap Nia sebagai anak kandung.
Perkataan mamanya masih terngiang-ngiang di kepalanya. Apa benar ia sejahat itu? Tapi wajar saja bukan ia begitu pernikahan ini sulit diterima untuk dirinya. Pusing memikirkan kejadian tadi akhirnya Fazo memutuskan untuk pergi ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...