Happy reading!
*
*
*" CUKUP " mendengar itu membuat perdebatan terhenti dan mereka mengalihkan perhatiannya kearah pintu.
" Loh kalian udah pulang " tanya Fira. Ya dua orang itu adalah Jasson dan Nia.
Jason menatap sang anak " Sayang kamu keatas ya bersih-bersih terus istirahat ayah mau bicara sama mereka " Nia pun mengangguk seraya tersenyum. Tapi saat melihat Fazo dan keluarganya senyum itu pudar tergantikan dengan raut datar. Nia mendekati mereka untuk mencium tangan mertua dan suaminya sebagai bentuk rasa hormatnya. Tanpa sepatah kata pun Nia langsung pergi kekamar.
Zara dan Fazo tertegun melihat perilaku Nia pada mereka. Disaat Nia dikecewakan tapi tetap menghormatinya. Meskipun diwajah cantiknya tak terlihat senyuman manis yang selalu menenangkan.
" Jasson kita mau ketemu sama Nia " ucap Zara to the point karna ia tau sahabatnya yang satu ini tak suka bertele-tele. Jasson tak menjawabnya melainkan melempar map diatas meja.
Fazo terdiam saat melihat tulisan dimap itu. Dengan gemetar Fazo mengambil itu dan membacanya. Ia begitu syok.
Fazo menatap Jasson dengan mata berkaca-kaca " Ayah aku ga mau cerai dengan Nia, aku mencintainya "
" Kau mengatakan cinta karna keadaan sekarang kau seperti inikan? Karna kau menyadari tak ada yang mau menerima lelaki cacat seperti mu kan! "Fazo tak merasa sakit hati mendengar itu toh kenyataannya ia memang cacat.
Fazo berusaha dengan susah payah mendorong kursi rodanya sendiri, ia ingin mendekati Jasson tapi akibat kecerobohannya membuat ia terjatuh dari kursi roda.
" Sayang " ucap Zara seraya mendekati ingin membantu anaknya bangun namun melihat Fazo mengangkat tangannya menginterupsi bahwa ia bisa sendiri. Zara hanya mampu terdiam.
Ia harus berusaha sendiri, dengan menggunakan tenaga yang ada Fazo menggusur kakinya susah payah supaya bisa mendekat kearah Jasson. Setelah itu ia memegang kaki mertuanya.
" ayah aku tau kesalahan ku begitu banyak. Aku selalu menyakiti anak kesayangan ayah. Dengan teganya aku juga tak mengakui anak yang ada didalam perut Nia. Bahkan meminta cerai disaat Nia sedang hamil "
" Aku tau bahkan kata brengsek pun terlalu sopan untukku. Tapi aku mohon kasih aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua "
" Aku terlalu bodoh menyadari perasaanku sendiri, aku menyesal. A-aku sekarang mulai mencintai Nia "
" Aku mohon yah " ucap Fazo terus mengeluarkan unek-unek yang ada dihatinya dengan pipi mengalir air mata.
Jasson dan Fira cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Fazo. Lelaki angkuh yang sialnya menantunya sekarang dengan tak tau malu memohon dikakinya dengan berurai air mata. Jasson dan Fira tau sifat buruk Fazo, angkuh, gengsi dan egois. Tapi demi ingin kembali dengan anaknya lagi ia membuang itu semua. Ia merendahkan dirinya sendiri didepan orang tua dan mertuanya demi Nia.
Sebenarnya Jasson dan Fira tak tega melihat itu namun mereka harus memastikan jika Fazo benar-benar menyesali perbuatannya dan akan berusaha menjadi suami yang baik untuk anaknya.
Jasson menatap Fazo begitu tajam " Saya tak Sudi memiliki menantu seperti mu " ucapnya begitu sarkas.
Zara yang melihat anaknya diperlakukan seperti itu ingin membantu namun ditahan suaminya " biarkan fazo berusaha ma, kita tak bisa ikut campur urusan ini. Biarkan Fazo berusaha dengan caranya sendiri, lagian anak kita pantas diperlakukan seperti itu oleh Jasson. Aku mengerti perasaan Jasson dan Fira " ucap Adit seraya memegang tangan Zara. Mendengar itu Zara hanya mampu terdiam dengan mata yang terus menatap sang anak. Merasa tak menyangka baru kali ini ia melihat Fazo memohon kepada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...