PART 56

1.8K 82 7
                                    

Happy reading guys!

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen-temen kalian!!

*
*
*

Nia menatap nanar pria yang sedang terbaring lemah didepannya. Tanpa sadar air matanya mengalir deras tak kuasa menahan sakit hati melihat sang belahan jiwa sedang berjuang untuk hidup. Ia masih tak menyangka pria yang selalu ada untuknya, selalu terlihat bugar dan ceria didepannya mengidap penyakit berbahaya.

Selama beberapa bulan kedekatannya dengan Gibran, ia pikir sudah mengetahui semua seluk beluk tentang Gibran. Tapi nyatanya tidak. Ada rasa kecewa saat Gibran menutupi penyakitnya karna takut ia akan menolak menjadi pendamping Gibran. Tapi nyatanya ia tak akan pernah menolak, karna ia mencintai Gibran dengan tulus seperti pria itu mencintainya dan Ken.

Pantas saja semalam Ken begitu rewel karna anaknya tak pernah seperti itu. Ditambah semalaman perasaannya begitu resah tak menentu dan terus teringat dengan Gibran. Sekarang ia tau jawabannya ternyata pria-nya sedang tidak baik-baik saja.

FLASHBACK ON

Dengan muka lesu karna kurang tidur Nia turun ke lantai bawah , ia harus melakukan rutinitasnya setiap pagi memasak sarapan untuk keluarganya dan Gibran. Semenjak dipingit memang Gibran sudah tak pernah datang kerumahnya lagi. Namun pria itu selalu ingin sarapan masakan Nia. Jadi mau tak mau ia memasakkan untuk Gibran dan dikirim langsung kerumahnya lewat sang kakak.

Baru saja ia menginjakan kaki diundakan tangga terakhir samar-samar ia mendengar perbincangan keluarganya yang terdengar begitu serius.

" Yah gimana kalau kita ke rumah sakit sekarang " ucap Fira yang terlihat begitu khawatir.

Mendengar ucapan sang bunda membuat Nia mengernyit heran " siapa yang sakit, kenapa bunda keliatan khawatir banget " gumamnya pelan

" Iya kita kesana sekarang tapi Nia harus dikasih tau "

" Yah gimana kalau nanti aja ngasih tau aku takut Nia syok "

" Nanti kapan Bun, lagian cepat atau lambat Nia akan tau " sahut Bara yang diangguki Jasson.

" Kita kasih tau Nia dulu ya karna bagaimanapun Nia harus tau kalau Gibran sekarang koma "

Bagai disambar petir di siang bolong Nia mematung saat mendengar pernyataan Jasson. Dadanya terasa sesak saat mendengar berita yang membuatnya benar-benar terkejut.

Gibran

Koma

Rasanya begitu konyol mengingat pria itu kemarin menelponnya. Meskipun Nia merasa ada yang sedikit berbeda dari Gibran namun ia ingat jika Gibran sangat menggebu-gebu ingin bertemu dengannya. Dan sekarang ia mendengar Gibran koma, lelucon macam apa ini.

Nia memegang kepalanya yang terasa berdenyut sakit hingga tanpa sengaja ia menabrak guci besar dan terjatuh pingsan.

Mendengar benda jatuh membuat tiga orang dewasa itu mengalihkan atensinya betapa terkejutnya mereka saat melihat Nia tak sadarkan diri dengan wajah begitu cepat.

" QUEEN "

" NIA " Panggilnya serempak seraya mendekati wanita itu.

FLASHBACK OFF

Setelah terbangun dari pingsan ia memaksa keluarganya untuk mengizinkan dirinya ke rumah sakit. Namun mereka menolak keras permintaannya, tapi dengan sedikit drama dan jurus bujuk rayu akhirnya mau tak mau memberinya izin.

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang